PT DI Lobi Airbus

Untuk Buat Komponen Pesawat A350

Senin, 30 Januari 2012 – 04:04 WIB

JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (DI) terus melakukan pembicaraan kerjasama lanjutan dengan Airbus produsen pesawat dari Perancis untuk memasok komponen pesawat A350 yang sedang dibuat. Perusahaan yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) ini telah memasok komponen untuk pesawat A320 dan A380. Posisi pesawat A350 sangat penting karena menjadi pesaing Boeing 787.

Direktur Aircraft Service PT DI Rudi Wuraskito mengatakan, partner perusahaan yang berpusat di Bandung tersebut Airbus dan Boeing. Tapi, kerjasama lebih banyak dilakukan dengan perusahaan yang berpusat di Toulouse, Perancis tersebut.

"Kita sedang membahas kerjasama untuk jangka panjang dengan Airbus. Mudah-mudahan kerjasama ini lahirkan perjanjian akhir 2012 mendatang," ungkap Rudi kepada INDOPOS di Jakarta, Minggu (29/1).

Menurut Rudi, di seluruh dunia hanya PT DI yang memasok komponen untuk Airbus tipe 320 dan 380. Komponen untuk A320 adalah bagian sayap depan kanan dan kiri pesawat. Sedangkan A380 adalah panel sayap dalam atau inner wing panel.

"Nilai kontrak kerjasama untuk memasok komponen A320 USD 200 juta dan A380 USD 120 juta. Mereka sudah sepakat untuk kontrak selama 5 tahun kemudian dilanjutkan untuk 10 tahun. Itu karena kepercayaan dan kinerja perusahaan yang baik," papar Rudi.

Karena kapercayaan dari Airbus tersebut, lanjut Rudi, PT DI menginginkan kerjasama yang lebih lagi. Makanya, saat ini ada pembicaraan agar perusahaan plat merah tersebut terlibat dalam pembuatan A350.

Pesawat tersebut merupakan pengganti A340 sekaligus pesaing Boeing 787. "Yang kita bicarakan tambahan besar. Mudah-mudahan kita bisa dapat itu," harapnya.

Kata Rudi, kerjasama dengan Airbus tidak hanya untuk A320 dan A380 saja. Tapi ada juga tipe A319 dan A340. Hanya saja yang besar itu A320 dan A380. "Sebagian komponen Boeing kita buat juga. Untuk 757 misalnya. Kerjasama memasok komponen A320 kita dapatkan 3 tahun lalu dan A380 pada 2002," ujarnya.

Menurut Rudi, banyak keuntungan yang didapatkan perseroan melakukan kerjasama dengan Airbus. Misalnya akses pasar dan penambahan teknologi. Karenanya, PT DI harus terlibat terus dalam berbagai proyek.

Sejak dulu, tambahnya, PT DI memang sudah sering bekerjasama dengan Airbus ketimbang Boeing. Saat awal-awal mulai membuat pesawat casa 212, helikopter super puma, dan PU 105 semuanya menginduk ke Eropa. "

Historicalnya seperti itu. Airbus saja ada dua. Ada komersial sipil dan militer. Airbus militer yang selama ini kerjasama terlebih dahulu dengan kita, baru komersial," ujarnya. (cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Gagal Kembali ke 4.000


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler