PT Indika Energy Bakal Beralih ke Energi Terbarukan

Senin, 15 Maret 2021 – 23:30 WIB
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid. Foto source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk lima tahun ke depan akan beralih bisnis dari batu bara ke energi terbarukan.

Transformasi ini direalisasikan dalam bentuk kerja sama PT Indika Energy Tbk dan Fourth Partner Energy (4PEL) untuk menggarap bisnis tenaga surya di Indonesia.

BACA JUGA: Begini Reaksi BCL Saat Ditanya Siapa Teman Tapi Mesranya Sekarang  

Hal tersebut melahirkan perusahaan baru bernama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).

Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid menjelaskan EMITS akan menggabungkan kompetensi Fourth Partner Energy dalam membangun dan mengoperasikan lebih dari 550 MW pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di India dan sejumlah negara lainnya, dengan kemampuan engineering kelas dunia.

BACA JUGA: Indika Energy Jalin Sinergi dengan Perpani

Menurut Arsjad Rasjid, kerja sama dengan Fourth Partner Energy juga merupakan wujud komitmen perusahan dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Suka tidak suka, menurut Arsjad, saat ini Indonesia masih bertumpu pada gas dan batubara. Namun tidak ada kata terlambat untuk beralih kepada energi terbarukan.

BACA JUGA: Vaksin Sputnik V Siap Digunakan Untuk Vaksinasi Gotong Royong, Berapa Harganya?

Selain solar energy, hutan tanaman energi juga menjadi obsesi bisnis kelompok usaha Indika.

“Memang take time. Tapi harus dimulai, supaya mengurangi ketergantungan terhadap batubara,” tuturnya.

Menurut Arsjad, program pengembangan bioenergi berbasis hutan energi merupakan upaya pencadangan kawasan hutan produksi, yang khusus diperuntukan untuk pembangunan hutan energi sebagai sumber bahan baku bio energi.

Indonesia memiliki banyak pohon yang bisa dijadikan sumber bahan baku bio energi.

Calon Ketua Umum Kadin Periode 2021 – 2026 ini lantas berbagi kiat sukses. Menurutnya, bisnis itu harus memikirkan social impact.

Dia lebih suka menyebutnya sustainability program daripada Corporate Social Responsibility (CSR). Prinsipnya, semaksimal mungkin memanfaatkan sumber daya lokal.

“Konsep ekonomi Indonesia adalah ekonomi gotong royong. Konsep bisnis yang mengedepankan sosial enterprise. Muhamadyah. Misalnya, buat perusahaan, sekaligus mendirikan Yayasan,” serunya.

Menurut lulusan Pepperdine University, Malibu California, Amerika Serikat (AS) ini, gagasan besar social enterprise diimplementasikan menjadi Indika Foundation.

“Ke depan kata Energy dalam brand Indika Energy, bermakna energi untuk Indonesia,” ungkapnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lucinta Luna: Semua Serbabaru


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler