JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) hingga kini terus melakukan penertiban penumpang yang naik ke atap gerbong KRL atau yang biasa disebut atapers.
Berbagai cara terus dilakukan oleh PT KAI untuk mencegah para atapers mentereng di atas kereta.
"Kita sudah buat pengumuman di stasiun, sudah diperingatan oleh satpam sampai kerjasama dengan kepolisian serta marinir. Semua sudah kami kerahkan," ujar Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Sukendar Mulya pada JPNN, Rabu (15/5).
Bahkan peringatan dengan menggunakan semprotan berwarna, diakui Sukendar belum membuat para atapers jera. Meski begitu, pihaknya mengaku tidak pernah bosan untuk memperingatkan para atapers baik secara langsung ataupun tidak langsung.
"Kami tidak bosan-bosannya memperingatkan mereka dengan cara persuasif, ataupun himbauan melalui poster dan spanduk," terang dia.
Namun, bila dibanding dengan tahun lalu menurut Sukendar jumlah atapers sudah menurun. "Alhamdulillah menurun dibanding tahun lalu," pungkasnya sembari mengatakan menindak atapers tidak perlu menggunakan kekerasan. (chi/jpnn)
Berbagai cara terus dilakukan oleh PT KAI untuk mencegah para atapers mentereng di atas kereta.
"Kita sudah buat pengumuman di stasiun, sudah diperingatan oleh satpam sampai kerjasama dengan kepolisian serta marinir. Semua sudah kami kerahkan," ujar Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Sukendar Mulya pada JPNN, Rabu (15/5).
Bahkan peringatan dengan menggunakan semprotan berwarna, diakui Sukendar belum membuat para atapers jera. Meski begitu, pihaknya mengaku tidak pernah bosan untuk memperingatkan para atapers baik secara langsung ataupun tidak langsung.
"Kami tidak bosan-bosannya memperingatkan mereka dengan cara persuasif, ataupun himbauan melalui poster dan spanduk," terang dia.
Namun, bila dibanding dengan tahun lalu menurut Sukendar jumlah atapers sudah menurun. "Alhamdulillah menurun dibanding tahun lalu," pungkasnya sembari mengatakan menindak atapers tidak perlu menggunakan kekerasan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Klaim Hanya Segelintir Warga Tolak MRT
Redaktur : Tim Redaksi