jpnn.com - JAKARTA - Rapat antara klub Indonesia Super League (ISL) dengan PT Liga Indonesia (LI) berakhir jelang Rabu (6/5) tengah malam. Hasilnya, PT LI tetap menolak memutar kompetisi pada 9 Mei meski sudah diizinkan oleh Kemenpora.
"Kami tetap prinsipnya sama seperti yang dijelaskan. PT LI bergantung kepada pemegang saham. Pemilik saham adalah klub dan PSSI. PT LI, ditunjuk oleh PSSI, jadi kompetisi itu milik PSSI," kata CEO PT LI, Joko Driyono, usai rapat.
BACA JUGA: Segudang Peluang, Barcelona vs Muenchen Masih Imbang
Karena itu, PT LI mengundang klub pada pertemuan di Parklane untuk menjelaskan soal kompetisi. Mengenai sikap kompetisi ke depan, PT LI menyebut perlu ada rapat pemegang saham (RUPS).
"Undangan Liga untuk menyampaikan kepada klub keputusan komite PSSI tanggal 2 Mei status ISL yang force majeur. Backgroundnya, konsekuensinya sudah kami sampaikan," katanya usai rapat.
BACA JUGA: Juara ISL, Persib Ternyata Belum Terima Hadiah Rp 2 M dan Bonus Rp 1 M
Selain itu, PT LI juga menyampaikan proyeksi kompetisi ke depan. Nah, untuk membahas hal itu diperlukan RUPS pada 12 Mei mendatang.
"Dalam RUPS luar biasa itu ada opsi-opsi untuk kompetisi musim berikutnya. Meski secara teknis ada di 19 Juni. Tapi, yang ideal ada di bulan September hingga Mei 2016," cetus lelaki berkacamata tersebut.
BACA JUGA: Kompetisi Tak Jelas, Mes Persiraja Sudah Kosong
PT LI mengklaim bahwa klub sudah menerima keputusan tersebut dan akan mengikuti RUPS 12 Mei. Selain itu, klub juga telah menerima bahwa kompetisi 2015 telah selesai dan siap memutar kompetisi 2015/2016 pada September mendatang. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepanjang 2015, MSN Cetak 68 Gol, Muenchen 53 Gol
Redaktur : Tim Redaksi