jpnn.com, JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menyelesaikan rapat umum pemegang saham (RUPS) di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (8/3).
Mayoritas klub menerima laporan dari hasil RUPS tersebut.
BACA JUGA: 306 Laga Liga 1 Kemungkinan Bisa Ditayangkan Seluruhnya
Menurut direktur utama PT LIB Berlinton Siahaan, klub yang hadir yakni 18 Peserta kompetisi Liga 1 2017 dan dua tim promosi di 2018 menerima dengan baik laporan yang dibacakan oleh PT LIB.
Selain laporan pertandingan, arus keluar masuk keuangan perusahaan yang mengelola kompetisi profesional di Indonesia tersebut juga dibeberkan dengan rinci. Hasilnua, PT LIB dilaporkan menerima keuntungan yang lumayan dari penyelenggaraan kompetisi Tanah Air mulai dari Liga 1, 2 hingga Liga 1 U-19.
BACA JUGA: Usai Lawan Gumarang, Dilshod Dinilai Layak Berseragam PSMS
"Keuntungan lebih kurang Rp 6 miliar. Tapi keuntungan itu tidak kami bagikan ke klub karena untuk memperkuat perusahaan. Klub yang hadir di RUPS juga setuju dengan itu," terangnya.
Ya, dalam sebuah perusahaan memang wajar bila keuntungan atau laba tidak dibagikan ke para pemilik saham. Kondisi ini biasa disebut laba ditahan atau retained earnings, yang nantinya diakumulasikan dan dilaporkan sebagai ekuitas pemilik dalam neraca.
BACA JUGA: Klub Harus Siap Jalani Sembilan Pekan Padat di Liga 1
Adapun tujuan dari laba ditahan adalah untuk membiayai operasional perusahaan dalam pencapaian laba yang lebih maksimal, lalu untuk melunasi utang yang ada, kemudian cadangan dana kebutuhan investasi perusahaan. Serta terakhir untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Jumlah keuntungan PT LIB ini masih jauh dibandingkan keuntungan PT Liga Indonesia, yang mengelola ISL, pada edisi 2014. Saat itu, PT LI bisa meraup untuk Rp 27 miliar. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT LIB Pastikan Tidak Ada Marquee Player Lagi di Liga 1 2018
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad