PT Link Net Perpanjang Perjanjian Kontrak dengan Anak Usaha PLN

Kamis, 10 September 2020 – 04:22 WIB
PT Link Net (logo). Foto Link Net

jpnn.com, JAKARTA - PT Link Net Tbk memperpanjang perjanjian kontrak untuk hak pemanfaatan tiang dengan perusahaan pengelola tiang listrik milik negara, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), anak perusahaan PT PLN (Persero).

Perjanjian kontrak tersebut memberikan hak kepada Link Net untuk terus menempatkan kabel broadband-nya pada tiang listrik yang dikelola ICON+ di dalam jaringan Link Net.

BACA JUGA: RS Siloam dan Link Net Sumbangkan 1.000 Rapid Test Kit Kepada Pemkab Tangerang

Perjanjian ini diperpanjang hingga akhir Juni 2022, termasuk grace period selama enam bulan.

“Saya senang bahwa negosiasi untuk perpanjangan perjanjian kontrak hak pemanfaatan tiang antara Link Net dengan ICON+ telah mencapai kesepakatan bersama. Perpanjangan perjanjian kontrak ini memberikan kepastian dan kejelasan strategi perseroan di masa depan bagi para pemegang saham kami," ujar Presiden Direktur dan CEO Perseroan Marlo Budiman.

BACA JUGA: Waspada, Celah Struktur Tarif Cukai Hasil Tembakau Picu Manipulatif

Perseroan saat ini sedang dalam proses migrasi kabel broadband ke infrastruktur milik sendiri.

Manajemen Link Net berencana untuk semakin meningkatkan kemandirian infrastruktur perseroan di masa mendatang dan seterusnya sebelum adanya perpanjangan perjanjian kontrak yang akan datang.

BACA JUGA: Salshadilla Juwita Akui Sudah Putus dari Lutfi Agizal, Gara-gara Permasalahkan Kata Anjay?

Link Net menambah total bersih pelanggan baru 62.430 pada 2Q20, menjadi sebanyak 762.392 pelanggan.

Pada Juli, perseroan menambah total bersih pelanggan baru sebanyak 21.807 dan menjadi sebanyak 784.199 pelanggan pada akhir Juli.

"Perseroan akan terus melakukan migrasi kabel ke infrastruktur sendiri yang akan memberikan kemandirian infrastruktur perseroan. Selain itu, pada kuartal kedua 2020 menambah 62.430 pelanggan baru, melebihi dari pencapaian perseroan di kuartal sebelumnya dan sepanjang sejarah pencatatan perseroan," tutur Marlo.

Perseroan menambah 78.912 homes passed ke dalam jaringannya pada 2Q20, menjadikan total homes passed tercatat sebesar 2,621 juta.

Tidak hanya perluasan jaringan berlangsung cepat, penetrasi network juga bertumbuh dengan rekor tertinggi menjadi 29,1% pada 2Q20 dibandingkan dengan 27,5% pada 1Q20. Churn Rate pada 2Q20 menurun menjadi 2,4% dibandingkan 2,6% pada 1Q20.

"Link Net mencatat pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) untuk 1H2020 sebesar Rp250 ribu. Walaupun terjadi pertumbuhan jumlah pelanggan, ARPU tetap stabil dan pada akhir Juli, ARPU tercatat sebesar Rp374,000. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp971 miliar pada 2Q20, meningkat 6,2% dari Rp915 miliar pada 2Q19," jelas Marlo.

Dalam perbandingan kuartal per kuartal, pendapatan Link Net meningkat 1,3% pada 2Q20 dibandingkan dengan 1Q20. Perseroan mencatat EBITDA sebesar Rp543 miliar pada 2Q20, meningkat 0,3% dibandingkan dengan 2Q19.

Dalam perbandingan kuartal per kuartal, EBITDA meningkat sebesar 5,4% pada 2Q20 dibandingkan dengan 1Q20. EBITDA margin pada 2Q20 tercatat 55,9% bertumbuh dari 53,8% pada 1Q20.

"Tingkat penetrasi jaringan kami berada pada rekor yang tinggi, yaitu 29.1%, karena manajemen berhasil menumbuhkan jumlah pelanggan serta utilisasi aset perseroan. Manajemen percaya bahwa akses internet berkecepatan tinggi memberikan berbagai manfaat kepada masyarakat," tandasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler