PT Martina Berto Optimistis Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Laba di Kala Pandemi

Selasa, 31 Agustus 2021 – 23:07 WIB
PT Martina Berto Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS). Foto dok Martina Berto

jpnn.com, JAKARTA - PT Martina Berto Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk melaporkan tahun buku, yang berakhir pada 31 Desember 2020.

Dalam rapat tahunan ini, direksi perseroan melaporkan kinerja PT Martina Berto Tbk pada 2020, yang fokus di channel digital.

BACA JUGA: Angel Lelga: Jangan Sok Asyik Tetapi Ujung-ujungnya Gibah

Sementara untuk penjualan, adanya pandemi COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat daya beli segmen pasar akan produk-produk kosmetik cukup mengalami penurunan.

"Tahun 2020 perseroan membukukan angka penjualan sebesar Rp297 miliar, yang menurun tajam dari penjualan bersih Rp537 miliar di tahun 2019," ujar Direktur Utama PT. Martina Berto Tbk Bryan David Emil Tilaar.

BACA JUGA: PT Martina Berto Memperluas Kerja sama dengan Tigaraksa Satria

Namun, yang cukup menggembirakan, perseroan berhasil mengendalikan inventori dari Rp104 miliar menjadi Rp96 miliar. Piutang ini kata Bryan cukup membaik.

"Dari Rp180 miliar di tahun 2019, berhasil mengalami penurunan sebesar Rp67 miliar di tahun 2020. Discount juga mengalami perbaikan, dari 22, 99% menjadi 20, 26%," tutur Bryan.

BACA JUGA: Banyak Peluang Bisnis di Pertanian, Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?

Terkait utang ke Bank, selain membayar kewajiban kepada bank, perseroan juga melakukan revaluasi aset.

Cara tersebut diharapkan dapat menaikan ekuitas yang berdampak pada perbaikan yang signifikan terhadap quick ratio, current ratio, total liability/equity, total liability/total asset, debt/total assets, debt/equity di tahun 2020.

Pada 2021, perseroan melihat kondisi pasar masih belum sepenuhnya normal walaupun indeks keyakinan konsumen membaik seiring dengan adanya program vaksinasi yang dijalankan pemerintah dan aturan PPKM yang lebih longgar.

Perseroan memproyeksikan laba usaha bersih sebesar Rp87 miliar dan laba sebelum pajak sebesar Rp71 miliar (laba tertinggi dalam sejarah perseroan), Return On Capital Employed (ROCE) 14,53%, Return On Assets (ROA) 8,51%, dan Return On equity (ROE) 13,70%.

"Diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan net sales sebesar 20% dibanding tahun lalu dengan menerapkan beberapa langkah strategi," kata Bryan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler