JAKARTA - Direktur Keuangan PT Pegadaian (Persero) Dwi Agus Pramudya mengaku di tahun 2012 tidak mencapai target omset dari yang diperkirakan, yakni Rp 110,34 triliun. Pihaknya hanya mendapat omset sebesar Rp 101,85 triliun. Dwi berdalih hal itu terjadi lantaran kondisi harga emas yang tidak stabil.
"Tidak tercapai omset pada 2012 karena kondisi harga emas di tahun kemarin (2012) tidak stabil. Selama tujuh bulan mengalami harga yang rendah dan persaingan yang ketat," ujar Dwi di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (1/4).
Meski begitu, Pengadaian telah membukukan laba sebelum pajak (keuntungan bersih) sebesar Rp 2,58 triliun dari target laba tahun 2012 sebesar Rp 2,22 triliun.
Kedepan perusahaan pelat merah berjargon mengatasi masalah tanpa masalah itu akan melakukan upaya dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, dengan memaksimalkan teknologi dan informasi, serta mengembangkan produk-produk yang dimiliki perseroan.
Dwi optimis hal tersebut dapat tercapai, terlebih saat ini Pegadaian memiliki jaringan 4,604 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. "Pasti kami harus optimis," pungkasnya. (chi/jpnn)
"Tidak tercapai omset pada 2012 karena kondisi harga emas di tahun kemarin (2012) tidak stabil. Selama tujuh bulan mengalami harga yang rendah dan persaingan yang ketat," ujar Dwi di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (1/4).
Meski begitu, Pengadaian telah membukukan laba sebelum pajak (keuntungan bersih) sebesar Rp 2,58 triliun dari target laba tahun 2012 sebesar Rp 2,22 triliun.
Kedepan perusahaan pelat merah berjargon mengatasi masalah tanpa masalah itu akan melakukan upaya dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, dengan memaksimalkan teknologi dan informasi, serta mengembangkan produk-produk yang dimiliki perseroan.
Dwi optimis hal tersebut dapat tercapai, terlebih saat ini Pegadaian memiliki jaringan 4,604 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. "Pasti kami harus optimis," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengunjung Membludak, Listrik di Pulau Tidung Padam
Redaktur : Tim Redaksi