JAKARTA - Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana mengatakan integritas petugasnya dalam jasa pengiriman tak perlu diragukan lagi. Misalnya Jumat lalu (25/1) lalu, pegawai PT Pos Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, berhasil menemukan dan melaporkan paket yang diduga berisi bom pada petugas Kepolisian setempat.
"Itu justru kehebatan PT Pos Indonesia, (barang-barang ilegal dan berbahaya, red) bisa terdeteksi. Dan kita mengagalkan paketan narkoba banyak sekali," ujar Ketut di Jakarta, Minggu (27/1).
Dijelaskannya, petugas PT Pos pun memiliki kewenangan untuk membongkar isi paket, jika paket tersebut dinilai mencurigakan. Bahkan, kata Ketut, petugas PT Pos dulu pernah mengagalkan penyelundupan narkoba dengan modus yang sangat rapi.
"Orang itu menyimpan narkoba dimasukkan dalam jaket dan dijahit rapi sekali. Tapi akhirnya berhasil tertangkap oleh mesin X-Ray milik PT Pos Indonesia," paparnya.
Selain itu Ketut juga mengatakan, baik alat pendeteksi barang maupun PT Pos bekerja dengan baik. "Kesigapan petugas kita itu baik sekali. Bila ada barang yang mencurigakan, petugas kami langsung bertindak cepat. Setelah barang itu dipastikan isinya, baru mereka lapor pada Kepolisian terdekat," tukas pria 62 tahun itu.
Seperti diketahui, Tim Gegana Polda Metro Jaya, Jumat siang (25/1) meledakkan dua tabung yang diduga bom paku di areal Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Paket yang diduga bahan peledak itu ditemukan oleh PT Pos pada Jumat (25/1) dini hari sekitar pukul 03:00 WIB.
Informasi dari Polresta Bandara Soekarno Hatta, paket tersebut berisi barang-barang yang mirip dengan rangkaian bom karena ada tabung, kabel, dan paku. Menurut Kepala Bagian Humas Polres Bandara Soekarno-Hatta, AKP Agus Tri, pemeriksaan juga sempat dilakukan oleh kepala keamanan Bandara Soekarno-Hatta.
Tas berisi benda mirip bom itu gagal masuk mesin elektronik X-ray, karena berisi barang yang diduga bom ikan. Akhirnya tim gegana meledakan paket itu. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Posisi Apple Digeser Exxon
Redaktur : Tim Redaksi