jpnn.com, JAKARTA - PT PP memastikan bakal terus menjadi yang terdepan dalam mengimplementasikan berbagai standar terbaru di industri konstruksi tanah air.
Dimulai dari menjadi pioneer dalam perolehan sertifikasi ISO 9001, perseroan kembali melanjutkan kepemimpinannya dengan menginisiasi green movement di industri konstruksi Indonesia dengan menerapkan Green Constructions.
BACA JUGA: PT PP Turut Majukan Geliat Ekonomi Lewat Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang
Perseroan juga meraih sertifikasi Platinum Certified Green Building pertama di Indonesia untuk pembangunan Kantor Kementerian PUPR di Jakarta.
Tidak hanya itu, perseroan juga merupakan perusahaan BUMN pertama di Indonesia yang meluncurkan instrumen Surat Berharga Perpetual (SBP) atau dikenal dengan Perpetual Bond.
BACA JUGA: Ini Sederet Proyek PT PP yang Berhasil Diresmikan Hingga Oktober 2020
"Di era digital ini, PT PP berupaya untuk memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru dunia konstruksi di Indonesia dengan menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang teknologi," ujar Corporate Secretary PT PP Yuyus Juarsa.
Perseroan sambung Yuyus menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak 2015 dan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP pada 2016.
BACA JUGA: PT PP Rambungkan Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Kini Hanya 5 Menit Menuju Poasia
BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital.
Penggunaan teknologi BIM memungkinkan pelaku yang terlibat dalam proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan.
"Dengan penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat. Saat ini, dunia bisnis mengalami era disrupsi dimana perusahaan startup dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri," jelas dia.
Saat ini, perseroan sedang dalam tahap pengembangan dan merealisasikan pilot project BIM 5D yang mengintegrasikan WBS, PPC dan LPS dalam salah satu pilot project untuk memenuhi standar ISO:19650.
Perseroan sudah mulai menerapkan BIM sejak 2015 di proyek-proyek yang dikerjakan oleh perseoran, mulai dari Aceh hingga Papua, baik pada proyek gedung maupun infrastruktur.
“Untuk mewujudkan keseriusan perseroan terhadap implementasi teknologi BIM di dunia konstruksi Indonesia, PT PP juga menjadi pioneer dalam penyelenggaraan konferensi internasional yang membahas penerapan teknologi digital di industri konstruksi khususnya BIM," tutur dia.
Sampai saat ini, perseroan telah melaksanakan konferensi internasional tersebut sebanyak dua kali, yaitu dalam acara PP Digital Construction Day International Conference 2017 dengan mengusung tema Build Before Construct dan PP Digital Construction Day International Conference & Workshop 2019 dengan mengusung tema Smat Construction in Digital Era.
"Konferensi internasional ini juga didukung oleh Kementerian BUMN yang terus mendorong perseroan untuk mengembangkan kempemimpinan teknologi di bidang konstruksi untuk menjadi perusahaan yang kompetitif dan siap menghadapi Era Disrupsi. Perseroan berharap dapat terus menjadi terdepan dalam pengembangan teknologi di industri konstruksi Indonesia,” kata Yuyus.
Dalam acara Tekla BIM Awards 2020, PT PP memperoleh Juara 1 di Indonesia dan menjadi salah satu nominasi di ajang Tekla Global Award 2020. Sedangkan dalam AEC Excellence Awards 2020, perseroan berhasil masuk dalam tiga besar di dunia untuk Kategori Constructions Awards.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy