PT RAI Gandeng Perusahaan Italia Garap Komponen Pesawat R80

Kamis, 22 Februari 2018 – 20:49 WIB
Foto: Komisioner PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Habibie (batik cokelat) di kediaman BJ Habibie, Jakarta Selatan, Kamis (22/2). Foto: Fathan Sinaga

jpnn.com, JAKARTA - Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan BJ Habibie yang bergerak di bidang pembuatan pesawat terbang, melakukan kerja sama dengan dua perusahaan asal Italia, Leonardo Aerostructures Division dan LAER. Kerja sama itu terkait produksi komponen pesawat R80 rancangan mereka.

Komisioner PT RAI Ilham Habibie mengatakan, kedua perusahaan itu akan membangun bagian badan dan sayap belakang pesawat.

BACA JUGA: Habibie Harap PT DI Bantu Pengembangan Pesawat R80

"Jadi ada tiga bagian yang mungkin akan dikerjakan mereka. Bagian pertama badan pesawat di belakang kokpit, badan tengah, dan badan belakang di bawah buntut. Kemudian mereka kemungkinan akan mengerjakan bagian buntut," kata Ilham di sela-sela pertemuan kerja sama itu di kediaman Habibie, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).

Putra BJ Habibie ini melanjutkan, biaya produksi komponen pesawat akan dibebankan ke masing-masing perusahaan. Sementara pihaknya akan membayar kedua perusahan itu dari hasil penjualan pesawat.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Serahkan Jaket dari BJ Habibie ke KPK

"Tapi belum bisa dipastikan apakah kerja sama ini terealisasi," jelas dia.

Sejauh ini, kata Ilham, masih banyak bagian pesawat yang membutuhkan investor untuk produksinya. Namun, dia optimistis, banyak investor merasa tertarik untuk terlibat dalam pengembangan R80.

BACA JUGA: Pak Jokowi Memang Tulus dan Rendah Hati, Nih Buktinya

"Ini karena R80 unik dan menarik. Indonesia juga punya market yang luar biasa besar. Pesawat R80 juga dibutuhkan oleh negara-negara tetangga," kata Ilham.

Lebih lanjut kata Ilham, desain R80 yang menggunakan baling-baling membuatnya lebih mudah mendarat di bandara dengan landasan pendek. Bandara dengan kategori tersebut, kata Ilham, masih banyak di negara ASEAN.

"Di ASEAN, banyak negara yang minim fasilitas bandara, tidak seperti di Eropa," kata dia.

Mengenai kerja sama pengembangan R80, sejauh ini sudah 60 perusahaan teknologi dan komponen pesawat dunia yang bergabung. Ilham menargetkan, pada 2022, pihaknya sudah melakukan perakitan perdana.

"Kemudian 2024 sertifikasi dan penyerahan pelanggan," tandas dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Jakarta, Anies-Sandi Minta Restu Habibie


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler