PT SJV & KAYA.ID Bantu Pelaku UMKM

Jumat, 07 Agustus 2020 – 13:57 WIB
PT SJV menggandeng perusahaan bisnis inkubasi UMKM, PT Lumina Kaya Indonesia (KAYA.ID), untuk program pendampingan dan pengembangan UMKM binaannya. Foto: PT SJV

jpnn.com, BANDUNG - PT Sarana Jabar Ventura (SJV) menggandeng perusahaan bisnis inkubasi UMKM, PT Lumina Kaya Indonesia (KAYA.ID), untuk program pendampingan dan pengembangan UMKM binaannya.

Kali ini SJV memilih PT Zanada Corp Education (merk KIZZ Crunchy) yang berlokasi di Kota Bandung, untuk diberikan dukungan pendanaan dan pendampingan pemasaran.

BACA JUGA: Menteri Teten: Pemulihan Ekonomi Nasional Dimulai dari UMKM

PT Zanada Corp Education saat ini memproduksi kudapan chips berbasis bahan tempe dengan berbagai rasa.

Direktur Utama SJV Rahmat Fajar menjelaskan bahwa kesulitan UMKM yang utama adalah pendanaan kebutuhan modal kerja.

BACA JUGA: Jurus Menteri Teten Gandeng Facebook demi Percepat Digitalisasi UMKM

SJV bisa membantu UMKM, salah satunya lewat skema obligasi konversi yang dimaksudkan untuk lebih memacu UMKM berbentuk badan usaha dengan manajemen yang rapih dan kian berkembang pendapatan maupun keuntungan usahanya.

Namun, kata dia, diperlukan pendampingan pada aspek branding dan pemasaran yang memungkinkan UMKM meraih pangsa pasar lebih luas.

“SJV siap membantu dari sisi pendanaan dan pembiayaan modal kerja lewat skema obligasi konversi. Jadi kami bisa fokus di aspek tersebut untuk mengembangkan UMKM binaan kami. Lalu teman-teman dari Kaya.id bisa mendampingi pada sisi branding dan marketing. Kita harus berpikir dan bertindak out of the box untuk mencapai kinerja yang lebih baik,” ujar Rahmat.

SJV mengalokasikan dana sebesar Rp 500 juta untuk kerjasama dengan merk KIZZ Crunchy yang nantinya bisa dialihkan menjadi equity participation.

Dengan skema kerja sama tersebut, pada tahun pertama produksi ditargetkan meningkat lima kali lipat, dari 2.000 packs menjadi 10.000 packs per bulan.

"Jika selama ini pasar hanya di Bandung dan sekitarnya, kerja sama ini memungkinkan produk menjangkau pasar lokal dan bahkan internasional," ujarnya.

Sementara itu, pendamping inkubasi bisnis, Direktur Utama KAYA.ID Nita Kartikasari menyatakan, salah satu kesulitan UMKM naik kelas karena kekurangan sumber daya pemasaran yang berpengalaman dan juga konsultan bisnis yang bisa membantu mengeksekusi strategi pemasaran.

Nita berharap UMKM Indonesia harus bisa tumbuh menjadi merek yang besar di Indonesia dan bahkan di pasar internasional. UMKM butuh partner untuk membangun brand dan melakukan pemasaran, yang merupakan core bisnis kami.

“Kami juga sangat senang bisa bermitra dengan SJV agar UMKM Indonesia bisa berkembang menjadi brand besar dan bersaing secara global. Misi kami untuk membuat minimal satu UMKM Indonesia menjadi perusahaan publik dalam 3-5 tahun dari sekarang, dan mempunyai daya saing di pasar dunia,” ujar Nita.

Pihak merk KIZZ Crunchy mensyukuri kerja sama ini. Menurutnya, dengan kolaborasi ini, pelaku UMKM bisa fokus pada aspek produksi dan terbantu oleh KAYA.ID untuk aspek pemasaran.

“Saya sangat gembira dengan paket dukungan ini karena kalau ingin UMKM tambah maju atau naik kelas, tidak cukup dengan bantuan modal saja. Kami juga harus dibantu pada aspek pemasaran yang masih jadi kendala selama ini,” kata Dede Sudianto, perwakilan dari KIZZ Crunchy.

Hadir pada acara virtual penandatangan program pendampingan ini adalah Komisaris Utama PT Sarana Jabar Ventura Yani Panigoro, Komisaris SJV M. Sidik Heruwibowo, dan Komisaris KAYA.ID Richard Sam Bera. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PT SJV   UMKM   KAYA.ID   Bandung  

Terpopuler