Menanggapi tudingan itu, President Director PT SMART, Daud Dharsono menyatakan tudingan tersebut sangat keliru
BACA JUGA: Baasyir Lebih Cinta Damai Daripada Kekerasan
Berdasarkan, hasil verifikasi tim independen yang disusun oleh Control Union Certification (CUC) bersama BSI Group yang didampingi dua ahli konservasi hutan yakni, Prof Dr Bambang Hero Saharjo dan Dr Ir Yanto Santosa dari IPB, menunjukkan bahwa LSM lingkungan tersebut banyak melakukan kekeliruan dalam kampanyenya serta membesar-besarkan tudingannya yang dilayangkan kepada PT SMART dan induk perusahaannya, Golden Agri Resources Limited (GAR) itu."Hasil verifikasi dari tim independent yang menghabiskan waktu lebih dua bulan untuk melakukan kunjungan lapangan, pemeriksaan kronologis, analisa data, wawancara riset dan audit lapangan, tuduhan-tuduhan Greenpeace tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan terlalu dibesar-besarkan atau keliru," tegas Daud saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/8).
Laporan dari tim Verifikasi Independen pada pemeriksaan atas 11 konsesi lahan di Kalimantan Barat dan Tengah dengan luasan 182.528 hektar yang dimiliki oleh Golden Agri dan SMART tersebut juga menunjukkan bahwa SMART beroperasi secara bertanggungjawab dan dalam koridor serta peraturan perundang-undangan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah RI.
"Kami bersyukur bahwa kegiatan verifikasi yng dilakukan secara menyeluruh dan independent yang memiliki reputasi global dengan integritas yang kuat telah menunjukkan fakta sebenarnya tentang manajemen dan perkembangan perkebunan kelaopa sawit kami
BACA JUGA: Jelang Puasa, SBY Soroti Transportasi dan Gas Elpiji
BACA JUGA: Ramadan, Pawai 17 Agustus Ditiadakan
(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Baasyir Hanya Minta Baju
Redaktur : Tim Redaksi