Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pembangunan Perumahan (PP) Betty Ariana, penerbitan MTN senilai Rp 250 miliar yang akan dirilis perusahaan pada kuartal 2,3 dan 4 tahun 2012 ini dimaksudkan untuk melunasi ataupun merefinancing utang-utang perusahaan yang telah jatuh tempo. Utang jatuh tempo pada Januari sebesar Rp 50 miliar, Juni sebesar Rp 75 miliar, Agustus sebesar Rp 100 miliar, dan September Rp 75 miliar.
"Perusahaan berencana menerbitkan MTN di kuartal 2, 3, dan 4 tahun ini sebesar Rp 250 miliar untuk merefinancing utang perusahaan yang telah jatuh tempo misalnya Januari, Juni, Agustus, dan September ini. Jadi total utang yang jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 300 miliar," kata Betty di Jakarta.
Betty mengungkapkan, saat ini perusahaan sedang melakukan penjajakan terhadap mitra-mitra yang dimungkinkan, termasuk melakukan negosiasi terhadap besaran bunga yang akan diterapkan nantinya. "Untuk bunga masih kami negosiasikan, termasuk dengan siapa kita nanti bermitra. Sebab, saat ini ada Bank Mandiri dan lainnya, dan kami mencari yang terbaik," terangnya.
Direktur PT PP I Wayan Karioka mengungkapkan, perusahaan saat ini terus melakukan pembenahan-pembenahan, baik dari hubungan internal ataupun eksternal untuk mewujudkan rencana menjadi perusahaan konstruksi andal. Dijelaskan, pentingnya struktur pengendalian internal dan elemen-elemen yang termasuk di perusahaan sangat diperlukan agar keputusan yang diambil menajemen bisa komprehensif.
"Kami ada sistem di internal perusahaan yang tujuannya untuk memudahkan prinsip pengendalian semua jajaran yang ada di perusahaan dan itu sangat efektif sekali. Pemberian materi itu kita lakukan rutin agar kualitas kinerja perusahaan dan jajaran bisa tetap terjaga," tukasnya. (gce)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TelkomVision Garap Paket Emas
Redaktur : Tim Redaksi