Puan Maharani Beber Kekuatan Kaum Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi

Selasa, 21 April 2015 – 14:17 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani bersama mantan Ibu Negara Shinta Nuriyah Wahid (di kursi roda), pelaksana tugas Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya saat menyaksikan peluncuran ratusan balon bertuliskan SPAK (Saya Perempuan Anti-Korupsi) dalam acara peringatan Hari Kartini di KPK, Selasa (21/4). Foto: istimewa

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengharapkan momentum peringatan Hari Kartini membuat kalangan perempuan semakin melek dan aktif dalam usaha mengatasi persoalan-persoalan kehidupan berbangsa. Menurutnya, salah satu persoalan terkini yang mesti menjadi perhatian kalangan perempuan adalah korupsi.

Puan menyampaikan ajakannya itu saat meluncurkan gerakan “Saya Perempuan Antikorupsi” sebagai rangkaian peringatan Hari Kartini yang digelar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (21/4). Ajakan Puan itu sekaligus sebagai respon atas pernyataan pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK, Taufiequrrachman Ruki yang menantang agar ada perempuan yang bisa memimpin KPK.

BACA JUGA: SBY Jadi Pembicara Kunci Konferensi Parlemen KAA

Menurut Puan, korupsi adalah penyakit bangsa. Namun, kata mantan Ketua Fraksi PDIP DPR itu, kaum perempuan bisa berada dalam garda terdepan dalam mengikis mental korupsi.

"Bagaimana mental bangsa diubah, dijaga, itu berawal dari keluarga dan yang mendidik di rumah itu tentu secara kultural adalah ibu. Bagaimana kita menyadarkan keluarga kita khususnya anak-anak, tentang budaya malu melakukan hal yang merugikan masyarakat," kata Puan.

BACA JUGA: Mabes Tepis Kabar BG Jadi Wakapolri

Mantan Ketua Fraksi PDIP DPR RI itu menambahkan, belakangan ini peran perempuan Indonesia dalam berbagai bidang sudah mulai menunjukan peningkatan. Di lingkungan eksekutif misalnya, setidaknya terdapat delapan perempuan yang duduk di Kabinet Kerja.

Karenanya Puan menyambut baik tantangan Ruki agar ada perempuan Indonesia untuk memimpin KPK. Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu meyakini kepemimpinan seorang perempuan bisa memberi dimensi baru bagi upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.

BACA JUGA: Humas Polri Isyaratkan Nama Wakapolri Masih Digodok dan Rahasia

"Kalau memang ada pimpinan KPK perempuan, itu jabatan strategis yang memberikan pengaruh dahsyat untuk republik," tutur mantan ketua Fraksi PDIP di DPR ini.

Lebih lanjut Puan mengingatkan, emansipasi wanita yang diperjuangan RA Kartini, bukan lah tentang mendominasi atau didominasi kaum laki-laki. Menurutnya, cita-cita Kartini adalah menciptakan masyarakat di mana kaum perempuan dapat bersinergi dengan kaum pria untuk melakukan yang terbaik di bidangnya.

"Jadi tentu saja penting sekali peran perempuan sebagai tiang negara.  Bagaimana kemudian hal itu bisa bersinergi dalam membuat suatu revolusi mental atau karakter building yang dimulai dari keluarga," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Puan  melepaskan 200 balon bertuliskan SPAK sebagai tanda peresmian gerakan Saya Perempuan Antikorupsi. Balon-balon itu merepresentasikan agen-agen SPAK yang kini telah tersebar di 13 Provinsi.

 Acara juga diramaikan enam perempuan tangguh memasang banner SPAK raksasa berukuran 17X14 meter dari puncak Gedung KPK. Tokoh perempuan yang hadir dalam dalam peluncuran SPAK antara lain  mantan Ibu Negara Shinta Nuriyah Wahid, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di KPK Puan Ogah Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler