jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan sejumlah analisis terkait langkah Puan Maharani tidak mengundang Ganjar Pranowo di acara pengarahan untuk para kader dalam penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024, di Semarang, Sabtu (22/5).
Menurut Pangi, ketidakhadiran Ganjar dalam forum yang digelar di Kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhaenis, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang itu bisa karena memang enggak diundang atau ada alasan lain.
BACA JUGA: Ada Apa ini, Kok Puan tak Undang Pak Ganjar di Acara Pengarahan Kader PDIP?
"Atau ada alasan lain, misalnya, tidak ada boleh matahari kembar di PDIP. Sekarang yang potensial menjadi capres dari PDIP, kan, ada Ganjar dan Puan. Jadi, bisa juga alasan kepentingan Pilpres," ucap Pangi kepada JPNN.com, Minggu (23/5).
Menurut direktur eksekutif Voxpol, Research and Consulting itu, partai berlambang banteng moncong putih bisa saja fokus kepada sosok Puan, tetapi melihat elektabilitas, Ganjar justru lebih punya kans dibanding ketua DPP PDIP itu.
BACA JUGA: Ada Kasus Korupsi Pengadaan Bebek Senilai Rp 8,5 Miliar, Penyidik Sedang Bergerak
Namun demikian, kata Pangi, elite PDIP tentu lebih mengetahui apa yang terjadi di internal partai penguasa tersebut. Tetapi ketika bicara Pilpres, saat ini ada dua calon presiden (capres) yang mesti dikalkulasi dan dihitung ulang, yaitu Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
"Saya enggak tahu apakah ini yang menjadi sebab Ganjar tidak diundang, ada kompetisi dan kegalauan di internal partai. Bukan tidak mungkin ada faksi yang mulai mengental antara pendukung Puan dan Ganjar," tutur analis politik yang beken disapa dengan panggilan Ipang itu.
BACA JUGA: Bisnis Haram AS Terbongkar
Di sisi lain, kata Pangi, mungkin saja sebagian petinggi PDIP menganggap Ganjar mulai mengambil ancang-ancang menuju Pilpres 2024, sementara sinyal soal kandidat capres belum ada dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terlepas dari apa pun alasannya, kata Pangi, keputusan tidak mengundang Ganjar yang notabene gubernur Jateng sekaligus kader PDIP merupakan hal yang tak biasa.
"Agak ganjil menurut saya, Mas Ganjar enggak diundang padahal semua kepala daerah diundang se-Jawa Tengah, gubernurnya kagak," pungkas Pangi. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam