Puasa dan Korupsi

Rabu, 10 Agustus 2011 – 01:10 WIB

SUKACITA kaum Muslimin dalam menyambut dan menjalani bulan Ramadan merupakan ekspresi dari keinginannya kembali menjadi suciBulan Ramadan memang sudah selayaknya disambut seluruh kaum Muslim dengan memperbanyak ibadah sebagai upaya menemukan kembali jati dirinya sebagai manusia yang dilahirkan suci (fitrah)

BACA JUGA: Puasa dan Kesadaran Atas Pluralitas

Suci dari berbagai perbuatan keji dan mungkar, termasuk korupsi.

Ketergelinciran manusia pada perbuatan keji, seperti korupsi dan menemaramkan kesucian mereka karena dorongan hawa nafsunya
Dorongan nafsu adalah faktor paling dominan penyebab seseorang melakukan tindak pidana korupsi

BACA JUGA: Puasa Tidak Sekadar Lapar dan Dahaga

Faktor-faktor lain, seperti gaji kecil dan sistem hukum yang lemah, hanya merupakan faktor tambahan

Jika tidak ada dorongan nafsu, faktor-faktor lain akan lemah

BACA JUGA: Ikut Percepat Pembangunan

Sebaliknya, jika dorongan nafsu untuk korupsi kuat, maka faktor-faktor lain akan menjadi lebih mudah untuk dimunculkan

Sesungguhnya nafsu merupakan bagian dari kehidupanIa ada di dalam diri setiap umat manusiaManusia memiliki nafsu untuk memiliki dan menikmati kesenangan dunia berupa materi, harta, jabatan, dan seks sebagaimana firman Allah SWT,

’’Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan hewan ternak dan sawah ladangItulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik” (QS 3: 14)

Nafsu sebagai sebuah keinginan dan hasrat layaknya dua sisi mata pedangIa bisa dimanfaatkan untuk kebaikan, tapi juga bisa menjadi pintu masuk setan guna menghinakan derajat manusia di hadapan Allah SWTSetan membisikkan rayuan agar manusia menuruti hawa nafsu hingga menempuh jalan kesesatan, bukan jalan ketakwaan

Kitab suci Al Quran menceritakan sejarah kehancuran peradaban masa silam akibat dorongan hawa nafsu umat manusia di dalam peradaban ituJadi, mengendalikan dan menahan hawa nafsu merupakan kunci utama bagi pencegahan diri dari berbagai perilaku menyimpang

Karena itu, Allah SWT memerintahkan kita kaum Muslim untuk menunaikan ibadah puasa Ramadan sebagai sarana untuk memperlemah dorongan hawa nafsu sehingga kita tidak tergiur untuk melakukan perbuatan-perbuatan keji dan mungkarDalam konteks itu, jika kita ingin memberantas korupsi secara lebih maksimal, maka berbagai upaya perbaikan sistem hukum dan penguatan lembaga pengawasan harus disertai penguatan aspek keimanan dalam diri kita semua.

Jika iman telah mengkristal dalam hati seseorang, maka nilai-nilai ibadah puasa akan terinternalisasi dengan baik ke dalam individu-individu yang bermuara pada kebaikan kolektifIa tidak akan melakukan korupsi sekalipun peluang untuk melakukan terbuka lebarDengan demikian, ibadah puasa telah berfungsi sebagai peredam gejolak hawa nafsu dalam dirinya untuk tidak korupsi dan bersikap menyimpang dari aturan yang telah disepakati

Sebagaimana dimaklumi, korupsi terjadi karena hasrat diri terhadap dunia yang tidak terkendaliIbadah puasa melatih kita untuk mengatur diri dari nafsu duniawi (makan, minum, dan hasrat lainnya) tanpa batasPuasa mengatur waktu puasa dan berbuka sebagai simbol waktu bekerja dan mendapatkan gajiPuasa mengajarkan kita untuk tidak menikmati sementara waktu apa yang telah kita miliki dengan tujuan melatih kesabaran

Korupsi merupakan ekspresi ketidaksabaran untuk menikmati segalanyaJika kita menahan diri untuk menikmati milik sendiri saja sanggup kita lakukan, maka otomatis kita pasti sanggup pula menahan diri dari upaya menikmati apa yang bukan milik kita

Dengan menjalankan ibadah puasa secara tidak langsung kita telah turut menanamkan sifat sederhana di dalam diri kitaHidup sederhana sembari melepaskan nafsu hidup mewah, boros, dan mubazir merupakan bentuk lain dari upaya tutup pintu bagi kemungkinan untuk melakukan tindak pidana korupsi

Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan "inayah-Nya kepada kita semua agar dapat menjalankan ibadah puasa secara sungguh-sungguh demi terwujudnya sebuah bangsa yang bersih dari berbagai bentuk tindak pidana korupsi(*)


        Hatta Rajasa
Menko Perekonomian

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hikmah Utama Puasa Ramadan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler