Publik Anggap Kinerja Polisi Berjalan Baik

Kamis, 18 Oktober 2012 – 17:49 WIB
JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhir-akhir ini menjadi bulan-bulanan lantaran kasus dugaan korupsi di Korlantas Polri yang membuat korps Bhayangkara itu berselisih dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun dari survei The Institute of Indonesia Development Monitoring (IIDM), justru mayoritas responden menganggap  kinerja Polri sudah berjalan baik.

Dalam rilis ke JPNN, Kamis (18/10), Direktur Eksekutif IIDM, Munathsir Mustaman memaparkan, survei yang dilakukan selama kurun waktu 29 Agustus hingga 9 Oktober lalu mengambil 2000 responden. "78,6 persen responden mempersepsikan peran polisi sebagai penegak hukum telah dijalankan dengan baik. Sementara 23,4 persen responden mempersepsikan  peran polisi sebagai penegak hukum tidak dijalankan dengan baik," tutur Natshir.

IIDM juga melakukan survei tentang persepso publik tentang kegetasan Polri dalam menindak anggotanya yang melanggar hukum. Hasilnya, 83,1 persen responden merasa puas terhadap pembinaan dan pendisiplinan oleh Polri terhadap anggotanya yang melanggar hukum. Sedangkan 16,9 persen masyarakat tidak puas kinerja Polri dalam membina dan mendisiplinkan anggotanya.

Selain itu, 88 persen responden memiliki persepsi bahwa polisi telah memberikan teladan dalam menaati hukum. "12 persen sisanya berpendapat sebaliknya," lanjut Nathsir.

Bahkan dari survei itu juga diketahui bahwa mayoritas responden masih berharap Polri bisa mengungkap kasus korupsi lebih banyak lagi. "73,2 persen masyarakat menginginkan Polisi lebih berperan aktif dalam pemberantasan korupsi," sambungnya.

Sedangkan 80 persen responden mengaku puas dengan reaksi cepat kepolisian dalam membantu masyarakat saat terkena bencana alam, bencana kebakaran, ataupun pemberantasan narkoba.

Sementara Direktur Data dan Survei IIDM, Fahmi Hafe memaparkan, dari 2000 responden yang dijadikan sampel dalam survei itu hanya 1984 saja.  Populasi survei ini adalah WNI di perkotaan dan pedesaan yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki hak pilih dalam Pemilukada. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka dengan mengisi quesioner. "Margin of error (toleransi kesalahan) kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," ucap Fahmi.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Dikti Bertukar PIN BB dengan Angie

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler