PUI Usulkan Margono Djojohadikusumo Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Senin, 28 Oktober 2024 – 19:59 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PUI Raizal Arifin. Foto: dok PUI

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Ummat Islam (PUI) melalui Sekretaris Jenderal Raizal Arifin mengusulkan Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional. 

Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto, adalah tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam proses pembentukan negara Republik Indonesia.

BACA JUGA: Gelar Bedah Buku, PARA Syndicate & NCBI: Tuan Rondahaim Saragih dari Simalungun agar Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional

Kiprahnya di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menjadi salah satu jejak sejarah perjuangan kemerdekaan yang layak untuk dihargai dan dikenang.

Raizal Arifin menyampaikan Margono merupakan sosok pemimpin yang memiliki visi dan dedikasi tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan. 

BACA JUGA: Goliath Akan Meriahkan Konser Amal Dukung Sultan HB II Sebagai Pahlawan Nasional

"Beliau bukan hanya ikut serta dalam BPUPKI, tetapi juga memberikan pemikiran strategis yang turut membentuk dasar negara kita," ujar Raizal. 

Menurutnya, selama proses BPUPKI, Margono aktif berkontribusi dalam perdebatan yang akhirnya melahirkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 

Keterlibatannya dalam proses ini menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang saksi sejarah, tetapi juga penggerak utama dalam mempersiapkan masa depan Indonesia sebagai negara merdeka.

Margono juga dikenal sebagai kolega seperjuangan para pendiri PUI, yakni KH Abdul Halim dan KH Ahmad Sanusi, yang juga terlibat dalam BPUPKI sebagai wakil kaum ulama dan tokoh pergerakan Islam. 

Bersama mereka, Margono berjuang untuk memastikan bahwa cita-cita kemerdekaan yang diraih nantinya didasarkan pada nilai-nilai luhur dan pandangan agama yang memperkuat semangat persatuan. 

Raizal Arifin menilai kebersamaan mereka di BPUPKI adalah simbol kolaborasi antara berbagai elemen bangsa—kaum nasionalis, agama, dan pemikir ekonomi—untuk mewujudkan kemerdekaan dan kemandirian Indonesia.

Di luar kiprahnya dalam politik dan pemerintahan, Margono juga berperan penting dalam bidang ekonomi. 

Pada 1946, dia mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI), yang merupakan bank milik negara pertama di Indonesia. 

Pendiriannya ini menunjukkan pandangan jauh ke depan Margono dalam membangun kemandirian ekonomi bagi bangsa yang baru merdeka.

Raizal menilai visi ekonomi Margono adalah contoh konkret bahwa kemerdekaan politik harus disertai dengan kekuatan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian bangsa. 

Sebagai seorang tokoh yang memahami pentingnya ekonomi yang kuat, Margono membangun fondasi awal yang menjadi landasan ekonomi nasional hingga saat ini.

Bagi PUI, usulan ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral untuk menghormati tokoh-tokoh bangsa yang telah memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia. 

Raizal Arifin menegaskan bahwa dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Margono Djojohadikusumo, Indonesia dapat menginspirasi generasi muda untuk menghargai sejarah dan berkontribusi bagi masa depan bangsa. 

Melalui usulan ini, PUI berharap jasa-jasa Margono dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun dasar ekonomi Indonesia akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi bangsa. 

"Margono Djojohadikusumo adalah sosok yang berjuang tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata, dan bagi PUI, pengakuan ini adalah langkah yang tepat untuk menghormati perjuangan dan pengabdiannya bagi tanah air," pungkas Raizal Arifin.(mcr10/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler