Puing-Puing Air France Tercecer di Atlantik

Rabu, 03 Juni 2009 – 09:48 WIB
Foto: AFP

RIO DE JANEIRO - Setelah melakukan pencarian intensif, petugas penyelamat akhirnya menemukan puing-puing pesawat Air France nomor penerbangan AF 440 yang hilang Minggu malam (31/5) atau Senin dini hari WIB (1/6).
 
Pilot pesawat militer Brazil melihat puing-puing dari udara sekitar 410 mil (650 km) sebelah utara Pulau Fernando de Noronha kemarin siang atau tadi malam WIB (2/6)Lokasi ini termasuk jalur yang diterbangi pesawat dengan 216 penumpang dan 12 awak tersebut.
 
Pilot melihat kursi pesawat, pelampung, pecahan logam, dan bekas bahan bakar di tengah Samudera Atlantik

BACA JUGA: Air France Hilang di Atlantik

Benda-benda itu berserakan secara terpisah dalam jarak 35 mil (60 km) setelah pilot melihat dua kali
"Tidak ada tanda-tanda kehidupan

BACA JUGA: General Motors Resmi Bangkrut

Tapi, lokasi penemuan tersebut tepat dengan lokasi sinyal terakhir ketiak pesawat hilang," kata Jorge Amaral, Jubir AU Brazil.
 
Berdasar penemuan lokasi puing-puing tersebut, Amaral menduga pesawat Air France mungkin coba membelok untuk kembali ke Fernando de Noronha
"Tapi, itu baru hipotesis kami," ujarnya

BACA JUGA: Hamas-Fatah Bentrok, Enam Tewas

Dia menyebut, pihak yang berwenang belum dapat memberikan konfirmasi apakah puing-puing tersebut berasal dari pesawat Air France sebelum mengangkat dari laut dan melakukan identifikasiKapal militer Brazil diperkirakan baru tiba di lokasi tersebut hari ini (3/6).
 
Penemuan puing-puing itu terjadi lebih dari 24 jam setelah pesawat yang terbang dari Rio de Janeiro dan menuju Paris tersebut hilangPesawat Airbus A330 berumur empat tahun itu kali terakhir terpantau radar pukul 22.14 Minggu malamSeluruh penumpang dan awak diperkirakan tewas
 
Berdasar manifest, di antara penumpang pesawat, terdapat 61 warga Prancis, 58 warga Brazil, 26 warga Jerman, sembilan Tiongkok, dan sembilan orang asal ItaliaJuga tercatat penumpang dari 27 negara lain, termasuk dua warga Amerika (AS).
 
Sebelumnya, maskapai terbesar di Brazil, TAM, melaporkan bahwa pilot pesawatnya melihat titik oranye yang diduga api atau tanda-tanda kebakaran di sepanjang laut sesuai rute penerbangan Air France AF 440Tanda-tanda tersebut terlihat saat pilot TAM terbang dari Paris menuju Rio de Janeiro SeninLaporan ini lantas ditindaklanjuti AU Brazil dengan mengerahkan pesawat militernya ke lokasi.
 
Tapi, AU Brazil juga menyatakan, kapal dagang Prancis, Douce France,  telah melakukan pencarian di lokasi kebakaran yang dilaporkan pilot TAMSaat itu, kapal tersebut mengaku tidak menemukan jejak-jejak pesawat.
 
Hingga kemarin, upaya pencarian terus dilakukanBahkan, petugas penyelamat memperluas penyisiran laut mulai dari perairan timur laut Brazil sampai ke Afrika BaratPara penyelidik, termasuk dari Prancis, juga terus berupaya mencari tahu penyebab jatuhnya pesawatSelain terkena turbulensi kencang, ada dugaan bahwa pesawat dihantam petirTak lupa dikaji kemungkinan penyebabnya kombinasi berbagai faktor.
 
Direktur Komunikasi Air France Francois Brouse semula memperkirakan pesawat tersambar petir dan kemudian mengalami gangguan listrik"Ketika itu pesawat terbang di tengah badai dan kena turbulensi hebat di atas Samudera Atlantik," ujarnya.
 
Para pakar pesawat tidak menampik kemungkinan pesawat dihantam petirTapi, mereka juga menyebut bahwa petir tidak mungkin menjadi penyebab tunggal jatuhnya pesawat di laut"Petir bisa menyebabkan masalah mekanis, tapi pesawat biasanya masih dapat terbang," kata Vincent Fave, penyelidik kecelakaan pesawat, kepada AFP.
 
Yves Deshayes dari Serikat Pilot Maskapai Prancis (SNPL) membenarkan bahwa sambaran petir dapat merusak system navigasi atau komunikasi pesawat"Tapi, biasanya pesawat memiliki sistem ganda atau lipat tigaJadi, jarang hantaman petir mengancam keamanan penerbangan maupun kondisi pesawat," katanya.
 
David Learmount dari majalah Flight International, menyebut pesawat sengaja dirancang agar selamat dari hantaman petir"Tapi, hilangnya pesawat Air France ini justru mengingatkan bahwa tak ada yang mustahil meski sebelumnya tak pernah terpikirkan," katanya.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat sedikitnya dua kasus kecelakaan pesawat yang diyakini akibat tersambar petirPada 22 Juni 2000, sebuah pesawat  milik maskapai Tiongkok, Wuhan Airlines jatuh setelah terkena petir saat mendekati Bandara WuhanSebanyak 42 penumpang dan awak pesawat serta tujuh orang di darat tewasPetir juga diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik Kenyan Airways saat terbang dari Abidjan, Pantai Gading, menuju Douala, Kamerun, pada 5 Mei 2007Saat itu, 114 orang tewas(AP/AFP/RTR/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GM Stop Produksi Hummer-Pontiac


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler