Puji Bu Risma, Hasto: PDIP Bersama Rakyat Jaga dan Lindungi Surabaya

Minggu, 30 Agustus 2020 – 17:47 WIB
Konsolidasi organisasi internal PDIP. Foto: DPD PDIP Jatim for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - PDI Perjuangan menggelar konsolidasi organisasi internal partai di kantor DPD PDIP Jatim, Minggu (30/8), untuk menyongsong Pilkada serentak 9 Desember.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, memang ada daerah yang mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Puan Menunjukkan Amplop, Sudah Ada Nama Paslon untuk Pilkada Surabaya, yang Terpilih...

Salah satunya adalah adalah Surabaya.

“Selama hampir sepuluh tahun Ibu Risma memimpin, Surabaya menjadi begitu banyak identitas keberhasilan: smart city; the green city; the cultural city; dan begitu banyak identitas lainnya. Karena itulah Surabaya akan dijaga dan dilindungi oleh anggota dan kader partai yang menyatu dengan rakyat untuk memenangian Pilkada,” ujar Hasto.

BACA JUGA: Selamat Pagi, Hari Ini PDIP Umumkan Jagonya untuk Pilkada 4 Provinsi & Surabaya

Dia mengatakan, untuk menjadi calon kepala daerah dari PDIP, harus memenuhi kriteria ideologis Pancasilais serta memiliki kemampuan teknokratis guna menyelesaikan masalah rakyat.

“Atas dasar hal tersebut, PDI Perjuangan tidak ingin Surabaya jatuh ke tangan yang salah; jatuh kepada mereka yang hanya mengandalkan modal besar, dan di belakangnya berdiri mereka yang ingin mengubah tata kota hanya karena berburu kepentingan kapital,” ujar Hasto.

BACA JUGA: Pilkada Surabaya: Dukungan Massal Berbagai Elemen Masyarakat Untuk Eri Cahyadi

“Kepemimpinan ke depan Kota Surabaya adalah kesinambungan visi dan misi sebagaimana sudah diletakkan oleh Wali Kota Mas Bambang DH, Bu Risma dan terutama kesinambungan harapan bagi wong cilik agar Surabaya tetap dipimpin oleh mereka yang memiliki jiwa kerakyatan,” tegas Hasto.

Dengan pertimbangan itulah, Hasto diperintah Megawati ke Surabaya untuk melakukan konsolidasi.

Hasto datang bersama dengan Djarot Syaiful Hidayat, Tri Rismaharini, dan Arif Wibowo yang semuanya merupakan jajaran DPP PDIP.

Acara konsolidasi tersebut juga dihadiri Ketua PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Pada kesempatan itu, Hasto juga menegaskan bahwa tak ada tarik tambang politik antara dirinya dengan Risma seperti digambarkan sejumlah media.

"Ada media tertentu yang menggambarkan kami ada drama tarik-menarik. Saya tidak tahu informasinya dari mana. Karena tidak ada wawancara," ujarnya.

Hasto menegaskan, dalam tubuh PDI Perjuangan tidak ada tarik-menarik. Yang ada adalah upaya menarik dengan sekuat-kuatnya untuk kesejahteraan rakyat. 

“Tidak ada tarik tambang politik di internal partai. Yang ada adalah menarik rakyat agar bebas dari belenggu kemiskinan, ketidakadilan, dan kebodohan. Semua taat sepenuhnya kepada keputusan Ketua Umum Partai, Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga ketua DPP PDIP menegaskan, untuk menang di Surabaya, dibutuhkan modal sosial, yang jauh lebih penting ketimbang uang.

"Dan ciri kepemimpinan PDI Perjuangan adalah selalu menyatu dengan rakyat di Surabaya,” ujar Risma. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler