jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Emrus Sihombing menilai Reuni Akbar 212 yang digelar Minggu (2/12) bisa menjadi contoh atau role model. Sebab aksi yang dihadiri massa dalam jumlah besar itu berlangsung aman, tertib dan teratur.
"Kesimpulan sementara yang bisa saya tarik, pelaksanaan Reuni 212 sangat baik," kata Emrus, Senin (3/12).
BACA JUGA: Reuni Akbar 212, Penumpang Transjakarta Capai 85.297
Direktur EmrusCorner itu menyebut Reuni Akbar 212 dikelola secara baik. Menurutnya, hal itu tak terlepas dari kerja sama yang sangat produktif antara panitia dengan berbagai pihak, terutama aparat kepolisian, pemerintah daerah dan media massa.
"Jadi, setidaknya ada empat unsur penting sehingga pelaksanaan Reuni 212 berjalan lancar yaitu pantia, aparat keamanan, pemerintah daerah dan media massa," paparnya.
BACA JUGA: Pesan Nabi Muhammad Bergema dari Jakarta sampai Tangsel
Menurut Emrus, keempat unsur tersebut telah melakukan relasi kesetaraaan, kebersamaan, saling memahami serta menghormati tugas pokok dan fungsi antara satu dengan lain. Dengan demikian tidak terjadi semacam ego sektoral yang tidak penting di antara mereka.
Pengamat politik Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN
BACA JUGA: Ikut Reuni Akbar 212, Mulan Jameela: Kayak lagi Umrah
Karena itu, Emrus berpendapat, pelaksanaan Reuni 212 ini sangat pantas menjadi role model ke depan ketika sekelompok masyarakat terutama dalam jumlah besar menggelar pertemuan di ruang terbuka. "Termasuk dalam penyampaian aspirasi kepada pemerintah maupun kepada lembaga legislatif," ujarnya.
Doktor ilmu komunikasi politik itu menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), para aktor politik, partai politik, panitia Reuni 212 dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara bersama-sama membentuk tim pengkajian. Tujuannya mempelajari secara mendalam dan holistik tentang proses perencanaan dan pelaksanaan Reuni 212.
"Dengan pertanyaan pokok, bagaimana tahapan proses perencanaan dan pelaksanaan sehingga Reuni 212 dapat berlangsung dengan baik, tertib, aman, dan teratur, sekalipun mengikutsertakan banyak orang," paparnya.
Menurutnya, hasil kajian ini harus dapat melahirkan model pelaksanaan suatu kegiatan yang mengikutsertakan sangat banyak orang, namun berjalan dengan tertib dan baik. "Termasuk di dalam reuni semacam ini dan penyampaian aspirasi publik terhadap pemerintah, misalnya," kata dia mencontohkan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Argentina, Pak JK Terkenang Jumatan di Aksi 212
Redaktur & Reporter : Boy