jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy menilai pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan hal istimewa. Politikus yang akrab disapa dengan panggilan Habib Aboe itu menegaskan bahwa pertemuan tersebut sekadar ajang nostalgia bagi Megawati dan Prabowo.
Aboe justru menyebut peran Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam pertemuan itu sebagai hal menarik. Sebab, bos lembaga telik sandi yang beken dengan inisial BG itu tak hanya terlihat saat Prabowo bertamu ke rumah Megawati, tetapi juga muncul ketika mantan Danjen Kopasus itu bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT Lebak Bulus pada 13 Juli 2019.
BACA JUGA: Sepertinya Prabowo Tak Incar Kursi Menteri, Bisa Jadi Ini Targetnya
BACA JUGA: Prabowo Bertemu Megawati, Waketum Gerindra: Budi Gunawan Memang Top
"Jadi, siapa yang bermain di balik layar yang sangat cantik mainnya itu, baik dari peristiwa pertama dan kedua, yang menyiapkan suasana makan siang maupun pertemuan di MRT. Itulah kelebihan seorang Budi Gunawan," ujar Aboe di gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/7).
BACA JUGA: Mau Investasi di Indonesia, Petinggi Hyundai Sowan ke Istana
Aboe mengatakan, BG menyiapkan pertemuan tokoh-tokoh penting secara indah dan cantik. Dengan demikian pertemuan pun bisa terlaksana dan selesai dengan baik.
"Budi Gunawan seorang KaBIN yang menyiapkan persiapan begitu indah, cantik dan selesai," katanya.
BACA JUGA: Prabowo Bertemu Bu Mega, Anak Buah Surya Paloh Singgung Politik KLBK
Legislator PKS itu juga mengomentari kemungkinan Partai Gerindra masuk ke barisan koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Menurutnya, jika Gerindra sampai bergabung ke pemerintahan Jokowi maka hal itu akan membuat partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mendukung Presiden Ketujuh RI itu menjadi kurang nyaman.
"Takut tidak kebagian gara-gara Partai Gerindra masuk nanti, ada yang kurang porsinya," jelasnya.
BACA JUGA: Kenapa Ada Pak BG di Pertemuan Megawati dan Prabowo?
Sementara PKS, kata Habib Aboe, tetap memilih sebagai oposisi yang bermartabat. Menurutnya, oposisi yang bermartabat akan tetap menyuarakan suara kebenaran.
Dia menegaskan, PKS akan mendukung kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan dan keadilan rakyat. "Begitu ada ketidakadilan atau tidak ada yang nyaman untuk rakyat maka PKS paling terdepan untuk menolaknya kepada pemerintah," ungkap Habib Aboe.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Kang Ujang soal Sinyal Kuat PDIP buat Gerindra dari Pertemuan Megawati dan Prabowo
Redaktur : Tim Redaksi