jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk tujuh staf khusus (stafsus) kepresidenan dari kalangan generasi milenial. Meski di antara staf khusus presiden itu ada yang menyandang nama kondang orang tua, Roy tetap meyakini kemampuan mereka.
“Saya kali ini mengapresiasi langkah Presiden Jokowi, karena memang kebutuhan ke depan memerlukan sosok-sosok muda berlatar belakang pendidikan dan karier yang jelas meski beberapa di antaranya tidak bisa dilepaskan dari siapa orang tuanya,” ujar Roy melalui layanan pesan, Kamis (21/11) malam.
BACA JUGA: Ini Prestasi Putri Indahsari Tanjung, Stafsus Jokowi yang Masih Berusia 23 Tahun
Saat ini ada 12 staf khusus kepresidenan. Dari 12 itu ada tujuh anak milenial, yakni Angkie Yudistia, Aminuddin Ma’ruf, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi,Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra, serta Gracia Billy Mambrasar.
Roy menambahkan, generasi muda merupakan pemilik hari depan bangsa. Oleh karena itu, kata wakil ketua umum Partai Demokrat (PD) tersebut, sudah sewajarnya pula Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk menyumbangkan ide dan masukan mereka.
BACA JUGA: 7 Staf Khusus Presiden Jokowi, Semua Muda, Ganteng, Cantik
Selain itu, Roy juga memuji keputusan Jokowi yang menunjuk tujuh staf khusus dengan mempertimbangkan latar belakang Bhinneka Tunggal Ika, termasuk soal asal daerah mereka. Tak hanya itu, di antara staf khusus itu juga ada penyandang disabilitas.
“Kesempatan untuk sosok difabel sebagai salah satu stafsus beliau (Presiden Jokowi, red) patut diapresiasi,” tutur Roy.
BACA JUGA: Tentang Angkie Yudistia, Penyandang Disabilitas yang Menjadi Staf Khusus Presiden
Meski demikian Roy juga memberikan catatan. Menurutnya, keputusan Jokowi merekrut 12 staf khusus kepresidenan akan membuat lingkaran istana kian gemuk.
“Total dua belas stafsus ini pasti akan menggemukkan jajaran di sekitar presiden, di samping masih ada para menteri, wakil menteri, staf KSP (Kantor Staf Presiden, red) yang tentu menjadi beban (bagi keuangan) negara,” ulasnya.(ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni