Pulangnya Patung Perunggu ala Film Jackie Chan

Kembalikan Harga Diri Bangsa

Sabtu, 29 Juni 2013 – 10:52 WIB
Liu Yandong saat menunjukkan patung kepala tikus dan kelinci di Beijing. FOTO: ist
Museum Nasional Tiongkok kemarin (28/6) memublikasikan sepasang patung perunggu dari zaman Dinasti Qing yang pernah dijarah pasukan Prancis dan Inggris 150 tahun lalu. Dua patung tersebut merupakan bagian dari 12 lainnya yang menyimbolkan zodiak (shio) dalam penanggalan Tiongkok.

---

DESEMBER 2012, superstar Hongkong, Jackie Chan, merilis film garapannya, CZ12 (Chinese Zodiac 12). Film itu berkisah tentang pencarian 12 patung perunggu yang dicuri dari Istana Musim Panas pada masa Perang Opium 1860.

Dalam film tersebut, di masa kini, patung-patung itu dilelang di sebuah rumah lelang di Paris dengan harga jutaan euro. Hanya dalam hitungan bulan, kisah film CZ12 menjadi nyata. Ternyata, patung-patung perunggu tersebut selama ini benar-benar ada di Prancis dan telah dikembalikan ke pemerintah Tiongkok awal tahun ini.

Dua patung berbentuk kepala tikus dan kelinci itu dipulangkan ke negeri Tirai Bambu oleh pihak perusahaan multinasional yang bergerak di bidang penjualan barang-barang mewah asal Prancis, Kering.

Penemuan kembali patung-patung bersejarah itu menjadi kemenangan kampanye Tiongkok untuk menghapus cemoohan bangsa asing yang menganggap kisah itu hanyalah mitos. Bagi Kering, keputusan untuk mengembalikan artefak curian itu akan membuka pasar bisnis lebih besar bagi perusahaan di tengah tingginya tingkat konsumsi warga Tiongkok atas barang-barang mewah.

""Pengembalian tersebut merupakan tanda kasih sayang dan rasa hormat dari keluarga Pinault untuk rakyat Tiongkok,"" terang CEO Kering Group Francois-Henri Pinault kepada tamu dan media pada sebuah seremoni di museum yang menghadap langsung ke Lapangan Tianamen di jantung Kota Beijing. ""Mereka (patung-patung bersejarah, Red) kini telah dipulangkan ke rumah lamanya, Beijing,"" imbuhnya.

Tiongkok telah memprioritaskan penemuan 12 patung itu beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya kebanggaan rakyat di negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Selain itu, Beijing juga sedang bersemangat merekonstruksi kejayaan budaya dan politik di masa lalu.

Lima patung telah dikembalikan ke Tiongkok sebelumnya. Salah satunya ada di Taiwan. Namun keberadaan keempat patung lain masih kabur.

Patung-patung perunggu tersebut awalnya dimiliki perancang busana ternama Prancis, Yves Saint Laurent, dan akhirnya dilelang pada 2009 setelah dia meninggal. Tiongkok memprotes keras penjualan tersebut. Pelelangan itu dibatalkan setelah seorang pengusaha Tiongkok menolak membayar tawaran tertingginya senilai USD 40 juta.

Patung itu akhirnya jatuh ke tangan keluarga Pinault, pemilik sejumlah brand mewah ternama, termasuk Gucci, Saint Laurent, dan rumah lelang Christies.

Asosiasi Benda Peninggalan Budaya Tiongkok memperkirakan, lebih dari 10 juta benda bersejarah dijarah dan dilarikan ke luar negeri antara 1840-1949. Sebagian di antara benda-benda tersebut kini dipamerkan di museum Eropa dan Amerika Serikat.

Masih menurut asosiasi itu, sekitar 1,5 juta barang peninggalan budaya diambil hanya dari Istana Musim Panas atau yang dikenal dengan Yuanmingyuan. Saat ini benda-benda tersebut tersebar di lebih dari dua ribu museum di 47 negara. (AP/cak/c16/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembocor Rahasia Amerika Masih Nyangkut di Rusia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler