JAKARTA - Pulau Jawa sebagai pulau yang terbanyak penduduknya di negeri ini menjadi fokus garapan dari kedua kubu pasangan capres dan cawapres yang bertarung di pemilu presiden 9 Juli nanti. Pasalnya, jika unggul di tanah Jawa, maka sudah dimungkinkan unggul di pulau-pulau lainnya.
Dari hasil yang dilakukan oleh lembaga Indonesia Research Centre (IRC) pun terungkap bahwa pasangan Prabowo-Hatta Rajasa unggul di pulau yang memiliki jumlah pemilihnya di setiap pemilu mencapai 50 persen lebih dari seluruh data se-Indonesia.
“Hanya di Jateng dan sedikit di Jatim, Jokowi Unggul. Sisanya, Jabar, Banten, dan DKI, Prabowo memimpin,” kata Peneliti Indonesia research Centre (IRC) Natalia Christanto dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (3/7).
Di Jawa Barat dukungan untuk Prabowo mencapai 60 persen suara, sementara Jokowi-JK hanya 30 persen. Di Banten Prabowo-Hatta memperoleh 50 persen suara, sedangkan Jokowi-JK hanya memperoleh setengahnya.
Demikian pula di Jakarta yang sebelumnya dianggap sebagai basis pendukung Jokowi. Di Daerah Khusus Ibu Kota, suara untuk Jokowi kalah dari Prabowo dengan selisih sekitar 12 persen. Perolehan Prabowo di Jakarta hampir 50 persen
Keunggulan Jokowi terjadi di Jawa Tengah yang dikenal sebagai Kandang Banteng. “Di Jateng suara untuk Jokowi mencapai 60 persen, sementara Prabowo kurang dari 30 persen,” lanjut Natalia.
Natalia mengatakan hal tersebut belum mengitung faktor dukungan Rustriningsih, Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang baru saja menyatakan dukungan resminya. Dia mengatakan bukan tidak mungkin masuknya Rustri akan mengubah peta dukungan di Jawa Tengah. “Rustri dikenal memiliki basis massa yang cinta dengan kepemimpinannya. Dukungannya akan memberikan pengaruh cukup besar untuk pemilih Prabowo di Jateng,” kata Natalia.
Sementara itu, di Jawa Timur yang merupakan basis partai pengusung Jokowi-JK, PKB, itu Jokowi hanya sedikit memimpin dengan selisih sekitar 5 persen suara. Menurutnya, dukungan Gubernur Soekarwo kepada Prabowo-Hatta juga ikut andil, untuk menguatkan dukungan terhadap Prabowo-Hatta.
Selain itu Jokowi-JK kurang memaksimalkan parpol. Mereka hanya mengandalkan relawan yang tidak mengakar,” lanjut Natalia. Berdasarkan temuan yang diperolah lembaganya, Natalia menyatakan partai pengusung Jokowi-JK hanya PDI Perjuangan yang bekerja maksimal. Sisanya, suara mereka terbelah, bahkan ada yang lebih banyak mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
IRC merilis elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai sebesar 47,5 persen, sementara Jokowi-JK mencapai 43 persen.Ambang batas kesalahan survey tersebut sebesar 2,8 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling). Jumlah sampel valid 1200. Tingkat kepercayaan 95 persen. (jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Paling Tenang Hadapi Persoalan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hashim Ungkap Prabowo Pernah Dapat Marga Lumban Tobing
Redaktur : Tim Redaksi