Pulihkan Ekonomi, Indonesia Dorong Penguatan Kerja Sama Lewat IMT-GT

Jumat, 27 November 2020 – 18:20 WIB
Mendag Agus Suparmanto. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, BALI - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memimpin pertemuan Tingkat Menteri ke-26 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis (26/11) dari Nusa Dua, Bali.

Pertemuan tersebut diikuti oleh Perdana Menteri Malaysia, Menteri Keuangan Thailand, Wakil Presiden Asian Development Bank, dan Sekretaris Jenderal Sekretariat ASEAN.

BACA JUGA: Optimalkan Manfaat SRG, Kementerian Perdagangan dan KKP Melepas Ekspor Ikan Tuna ke Korea Selatan

Turut hadir secara virtual yaitu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, serta Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman.

“Pertemuan hari ini menunjukkan pentingnya kerja sama kawasan subregional dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul akibat pandemi Covid-19. Kawasan ini merupakan para tetangga terdekat kita dan berbatasan langsung dengan Sumatera,” tutur Mendag Agus dalam sambutannya.

BACA JUGA: Diramal Mbak You Bakal Masuk Penjara, Nikita Mirzani Ngomong Begini

Di tengah situasi pandemi ini, ketiga negara tetap berkomitmen untuk melaksanaan berbagai program kerja sama yang telah dicanangkan bersama dan tertuang dalam dokumen Cetak Biru IMT-GT 2017-2021.

Hal ini untuk mencapai visi IMT-GT 2036 dalam menjadikan kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Beli Rumah Mewah Dituding dari Hasil Gimmick, Rizky Billar Merespons Begini

Berbagai kemajuan proyek-proyek konektivitas, kerja sama fasilitasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama di sektor lainnya dilaporkan Deputi Rizal selaku Ketua Senior Officials IMT-GT tahun ini.

Salah satu bentuk penguatan konektivitas di kawasan adalah penyelesaian jalan tol rute Pekanbaru-Dumai yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 September 2020 lalu.

“Jalan tol rute Pekanbaru-Dumai akan mendukung konektivitas darat di Dumai sekaligus untuk mendorong operasionalisasi konektivitas laut Dumai-Melaka dengan kapal ro-ro,” jelas Mendag.

Memasuki akhir periode Cetak Biru 2017-2021, IMT-GT perlu mendorong agar target-target dalam Cetak Biru tersebut dapat segera tercapai.

Perlu juga dimulai penyusunan Cetak Biru IMT-GT 2022-2026 dengan mengidentifikasi langkah-langkah strategis di masing-masing sektor, khusunya dengan memperhatikan kondisi global saat ini dan visi IMT-GT 2036.

Salah satu kerja sama yang akan didorong adalah transformasi digital melalui pengembangan platform niaga elektronik serta pemanfaatan teknologi yang inklusif, khususnya bagi UMKM, pengembangan food estate sebagai bagian dari program ketahanan pangan; serta mendorong kemajuan pariwisata di kawasan.

Indonesia juga mendorong dijadikannya IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global, yang turut mendorong UMKM berorientasi ekspor di industri halal.

Saat ini, kawasan IMT-GT telah berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM halal yang berorientasi ekspor hingga akhir Oktober 2020. Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 3.000 UKM pada 2021.

“Kerja sama subregional IMT-GT memiliki sejumlah proyek kerja sama yang memberikan manfaat bagi masyarakat, mempersempit kesenjangan antar daerah, dan memajukan perekonomian Indonesia dan kawasan. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, serta seluruh pemangku kepentingan terkait,” tandas Mendag.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler