BIREUEN - Kawanan gajah kembali berubah. Kali ini Desa Pante Peusangan, Bireuen, menjadi sasarannya. Puluhan gajah mengamuk, menggasak puluhan hektar tanaman warga.
Bukan hanya itu, tujuh rumah warga juga porakporanda dihantam poemuerah ini. Masyarakat pun tidak berani ke kebun karena takut dengan serangan binatang berbelalai panjang itu.
Data yang diperoleh Rakyat Aceh (Grup JPNN), rumah rusak akibat diamuk gajah yaitu di Dusun Tanoh Rata, milik Salamah (60) orang tua Syamsudin (28) Tuha Lapan, Dahlan dan rumah A.Iskandar (50) di Dusun Darussalam.
Sedangkan empat rumah lagi diamuk gajah yaitu di Dusun Darusalam milik Amarus (65), M.Nur (45), Kusmari (65) dan A.Lamsyah (60).
Keuchik Pante Peusangan Mukhtar Ismail (58) dan Syamsudin (28) selaku Tuha Lapan didamping warga Usman Jalil (42) ditemui Rakyat Aceh, Senin (18/2) di kawasan Blang Bladeh, Bireuen, mengatakan,saat ini ada dua ekor gajah sudah menetap di kawasan Pante Peusangan.
Dan keduanya bermain di seputaran pemukiman warga dan kebun. "Namun, kemarin malam, tiba-tiba 25 ekor gajah lainnya datang. Mereka langsung memakan tanaman warga,"ungkap keuchik.
Tidak puas merusak tanaman, kawanan gajah ini kemudian merangsek ke pemukiman penduduk dan merusak rumah warga hingga porakporanda.
Dirincikannya juga, selain 7 rumah warga porakporanda, ada 2 hektar kacang kuning milik M.Nur dan 35 hektar padi milik masing-masing warga juga hancur. Selain itu, tanaman cokelat, pinang, durian, pohon kemiri dalam kebun warga juga ada yag ditumbangkan gajah.
"Akibat kejadian ini, kini warga gampong takut untuk pergi kebun. Karena beberapa gajah masih berkeliaran di daerah kebun," kata Tuha Lapan seraya mengungkapkan agar adanya perhatian dari Pemkab Bireuen dan dinas terkait untuk melakukan penggiringan gajah untuk dapat kembali ke habitatnya.
Sementara itu, Kadis Perkebunan dan Kehutanan Irfan, MSi melalui kabid Pengamanan dan Perlindungan Hutan, Tarmizi,SP saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, mengatakan, tim dari bidang pengaman dan perlindungan hutan Disbunhut Bireuen telah turun ke Pante Peusangan untuk mendata dampak kerusakan.
"Hari ini, tim dinas bertemu dengan pihak BKSDA, untuk melaporkan kondisi ganguan gajah yang terjadi di Pante Peusangan itu," jelasnya. (rah/sam/jpnn)
Bukan hanya itu, tujuh rumah warga juga porakporanda dihantam poemuerah ini. Masyarakat pun tidak berani ke kebun karena takut dengan serangan binatang berbelalai panjang itu.
Data yang diperoleh Rakyat Aceh (Grup JPNN), rumah rusak akibat diamuk gajah yaitu di Dusun Tanoh Rata, milik Salamah (60) orang tua Syamsudin (28) Tuha Lapan, Dahlan dan rumah A.Iskandar (50) di Dusun Darussalam.
Sedangkan empat rumah lagi diamuk gajah yaitu di Dusun Darusalam milik Amarus (65), M.Nur (45), Kusmari (65) dan A.Lamsyah (60).
Keuchik Pante Peusangan Mukhtar Ismail (58) dan Syamsudin (28) selaku Tuha Lapan didamping warga Usman Jalil (42) ditemui Rakyat Aceh, Senin (18/2) di kawasan Blang Bladeh, Bireuen, mengatakan,saat ini ada dua ekor gajah sudah menetap di kawasan Pante Peusangan.
Dan keduanya bermain di seputaran pemukiman warga dan kebun. "Namun, kemarin malam, tiba-tiba 25 ekor gajah lainnya datang. Mereka langsung memakan tanaman warga,"ungkap keuchik.
Tidak puas merusak tanaman, kawanan gajah ini kemudian merangsek ke pemukiman penduduk dan merusak rumah warga hingga porakporanda.
Dirincikannya juga, selain 7 rumah warga porakporanda, ada 2 hektar kacang kuning milik M.Nur dan 35 hektar padi milik masing-masing warga juga hancur. Selain itu, tanaman cokelat, pinang, durian, pohon kemiri dalam kebun warga juga ada yag ditumbangkan gajah.
"Akibat kejadian ini, kini warga gampong takut untuk pergi kebun. Karena beberapa gajah masih berkeliaran di daerah kebun," kata Tuha Lapan seraya mengungkapkan agar adanya perhatian dari Pemkab Bireuen dan dinas terkait untuk melakukan penggiringan gajah untuk dapat kembali ke habitatnya.
Sementara itu, Kadis Perkebunan dan Kehutanan Irfan, MSi melalui kabid Pengamanan dan Perlindungan Hutan, Tarmizi,SP saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, mengatakan, tim dari bidang pengaman dan perlindungan hutan Disbunhut Bireuen telah turun ke Pante Peusangan untuk mendata dampak kerusakan.
"Hari ini, tim dinas bertemu dengan pihak BKSDA, untuk melaporkan kondisi ganguan gajah yang terjadi di Pante Peusangan itu," jelasnya. (rah/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKO Brimob di Poso Ditarik
Redaktur : Tim Redaksi