Puluhan Hektar Kebun Warga Diamuk Gajah

Sabtu, 23 Februari 2013 – 10:15 WIB
SUBULUSSALAM-Puluhan hektar kebun masyarakat di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, rusak akibat diamuk seekor gajah liar. Kejadian ini sudah berlangsung sejak dua minggu terakhir dan  membuat warga setempat resah.

"Kami sangat resah karena sudah puluhan hektar kebun petani rusak total akibat amukan gajah itu,” kata Dewano, Kepala Desa Namo Buaya, kepada wartawan di Subulussalam, Jumat (22/2).

Dijelaskan, binatang dilindungi itu hampir tiap malam memasuki kebun masyarakat serta meluluhlantakan areal perekebunan warga sekitar  mulai dari kelapa sawit, pisang, padi dan coklat. Tidak hanya itu gubuk petani pun juga hancur dan roboh akibat keganasan mahluk berbadan besar itu.

"Tanaman yang dirusak gajah itu sebagian bibit dari bantuan pemerintah kepada petani," tambah Makdin warga Namo Buaya.

Gajah liar itu dikabarkan berkeliaran pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB hingga pagi. Penduduk  kerap melihat binatang itu keluar dari kebun petani saat menjelang pagi.  Kondisi ini semakin meresahkan masyarakat Namo Buaya. Sebab masyarakat ketakutan dan dikhawatirkan gajah  memasuki permukiman penduduk, pasalnya hanya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk.

Masyarakat berharap kepada pihak terkait dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera turun tangan untuk menangkap gajah yang sudah menganggu omset pendapatan para petani yang bersumber dari hasil kebun.

Sebab, kata Makdin, jika keluhan petani ini tidak disahuti oleh pihak terkait dan BKSDA, maka dikhawatirkan masyarakat akan memilih jalan pintas dan cepat dengan  meracun binatang peliharaan itu.

"Dulu konflik gajah dengan manusia di daerah ini juga pernah terjadi namun sempat mereda dalam beberapa bulan. Tapi sekarang kembali terjadi," ujarnya.

Selama ini, masyarakat sudah mencoba mengusir kembali ke hutan. Namun tetap saja tidak berhasil dan kebun masyarakat yang menjadi tumbalnya. Kondisi ini juga menyebabkan ekonomi masyarakat pun menjadi menurun karena masyarakat Namo Buaya pada umumnya berpofesi sebagai petani. (mag-44)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Separatis Juga Tembak Mati 4 Kuli Bangunan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler