jpnn.com, JAYAPURA - Puluhan tenaga medis di RSUD Tiom, Lanny Jaya, Papua, melakukan aksi mogok kerja.
Aksi tersebut dikarenakan para tenaga medis menuntut haknya segera dibayarkan pihak managemen rumah sakit.
Dampak dari aksi mogok itu mengakibatkan tidak adanya pelayanan medis kepada masyarakat.
Dirut RSUD Tiom, dr Natan Imanuel belum bisa dikonfirmasi ketika dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Senin (14/3) malam.
Salah satu warga, Amos Yigobalom cukup menyayangkan aksi tersebut.
"Kami mau berobat di mana lagi, kalau pelayanan tutup," ucapnya.
Dia pun berharap permasalahan ini secepatnya diselesaikan oleh Pemda sehingga tidak berdampak lama bagi masyarakat.
"Cukup prihatin, kami masyarakat yang menjadi korban, tidak dapat pelayanan medis," bebernya.
Sementara itu kepala Komnas HAM perwakilan Papua dan Papua Barat Frits Ramandei ketika dikonfirmasi cukup menyayangkan aksi mogok tersebut.
Seharusnya, kata Frits para tenaga medis seharusnya bisa melalui mekanisme hukum tanpa harus mogok kerja yang berdampak pada hak asasi kesehatan.
"Ini tidak dibenarkan dalam Undang-Undang Kesehatan dan juga hak asasi manusia," ujar Frits.(mcr30/JPNN.com)
BACA JUGA: Pemkab Batang Usulkan Banyak Formasi PPPK 2022, Mayoritas untuk Guru
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Naikkan Golongan Kepangkatan CPNS & PPPK Nakes, Guru Bagaimana?
Redaktur : Friederich
Reporter : Ridwan Sangaji