jpnn.com, JAKARTA - Puluhan massa yang berunjukrasa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, mengalami luka akibat terkena gas air mata yang dilontarkan aparat kepolisian, Rabu (22/5) malam.
Akibat peristiwa itu, tim medis dan relawan kesehatan di sekitar Bawaslu RI tampak sibuk memberikan perawatan.
BACA JUGA: Massa Demonstran Kepung Bawaslu Sumatera Utara
Dari pantauan, massa yang terkena gas air mata langsung dibopong ke belakang Sarinah. Di sana sejumlah tim medis menunggu massa yang mengalami iritasi akibat terkena gas air mata.
Baca: Respons Otto Hasibuan Soal Namanya Disebut Jadi Pengacara Prabowo-Sandi Terkait Sengketa Pilpres
BACA JUGA: DPP KNPI Kutuk Keras Aktor di Belakang Kerusuhan 22 Mei 2019
Sebab, gas air mata menyebabkan kulit, hidung, mulut dan mata terasa perih. Kebanyakan korban mengalami iritasi yang sangat kuat di bagian mata.
Ada juga yang muntah-muntah akibat gas air mata itu. Kemudian beberapa juga harus mendapatkan bantuan pompa oksigen karena pernapasan. Namun tak sedikit yang pingsan.
BACA JUGA: Pecah, Massa dan Polisi Bentrok di Bawaslu
Bahkan, ada juga seorang tentara yang mengalami gangguan pernapasan. Dia terpaksa harus mendapatkan bantuan oksigen.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi di Bawaslu masih mencekam. Ambulans lalu lalang mengevakuasi korban. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikapi Peristiwa 22 Mei, ISNU Minta Elit Politik Bertindak Negarawan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga