Kejadian bermula sekitar pukul 16:30. Saat itu, hujan lebat disertai angin kencang menerjang wilayah Cigombong dan sekitarnya. Dalam kejadian tersebut, ada lima rumah yang mengalami kerusakan parah dan terendam air setinggi 1,5 meter. Sementara puluhan rumah lainnya hanya terendam dan mengalami kerusakan ringan.
Salah seorang korban warga Kampung Bolham RT 02/01 Heri Purwantoro menuturkan bahwa banjir bandang itu diduga akibat pengikisan tanah dari proyek perkebunan SPN Lido.
Karena sebelum ada proyek itu, air langsung masuk dengan cepat akibat hujan yang deras. Serta tanah yang mulai terkikis, makanya air tersebut langsung masuk dengan cepat ke area rumah yang dekat dengan proyek pembangunan perkebunan SPN.
“Banjir ini diduga karena ada proyek perkebunan SPN. Makanya tanah jadi terkikis akibat pengerukan oleh buldoser,” kata Heri.
Mengantisipasi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bersama Muspika dan Babinsa langsung mengevakuasi korban. Banjir Bandang itu menggerus 20 rumah di Desa Srogol, sepuluh rumah di Desa Wates Jaya.
“Untuk saat ini, kami masih mendata rumah-rumah yang terendam akibat banjir. Karena lokasi yang susah, dan semua rumah direndam oleh lumpur bekas air yang masuk karena banjir,”kata Kasi Kedaruratan BPBD Budi Aksomo, kemarin.
Ia menambahkan tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kumungkitan jumlah rumah rusak masih bis bertambah. “Kita masih mencari rumah lainnya yang terendam,”tambahnya.(cr10/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaktim Terdongkrak Wisata Religi
Redaktur : Tim Redaksi