Puluhan Rumah Warga di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Rabu, 11 Desember 2024 – 17:30 WIB
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meninjau kondisi rumah masyarakat yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah. (ANTARA/Mansur)

jpnn.com - LEBAK - Puluhan rumah warga di Kabupaten Lebak, Banten, rusak akibat pergerakan tanah yang terjadi sepekan lalu menyusul cuaca ekstrem di daerah tersebut. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan mengungsi ke berbagai tempat.

"Sekarang, warga yang kondisi rumahnya rusak dampak pergerakan tanah mengungsi ke sekolah, tenda dan rumah kerabat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu (11/12).

BACA JUGA: BPBD Minta Warga yang Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Segera Mengungsi

Berdasarkan data rumah yang terdampak pergerakan tanah dan mengalami kerusakan dengan kategori berat dan sedang tercatat 53 unit, yang tersebar di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah dan Desa Penyaungan Kecamatan Panggarangan.

Warga yang terdampak kini tidak berani menempati rumah karena khawatir menimbulkan kecelakaan, terlebih cuaca ekstrem masih berlangsung dengan curah hujan intensitas lebat, sedang, dan ringan.

BACA JUGA: Pemprov DKI Modifikasi Cuaca, Minimalkan Potensi Hujan Ekstrem

Oleh karena itu, masyarakat yang terdampak pergerakan tanah perlu direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam tersebut. 

Namun demikian, untuk sementara warga korban pergerakan tanah tinggal di pos pengungsian.

BACA JUGA: 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak

"Kami minta warga yang terdampak pergerakan tanah agar waspada dan siaga bencana alam, karena cuaca buruk masih terjadi," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pergerakan tanah di Kabupaten Lebak kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.

Biasanya, kata dia, jika cuaca ekstrem terjadi yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga berlangsung lebih dari lima jam berpotensi bencana pergerakan tanah. Pengalaman itu terjadi beberapa tahun lalu di Kecamatan Cimarga, Bojongmanik, Leuwidamar, Kalanganyar, Muncang, Lebakgedong dan Cikulur.

Untuk mengetahui bencana alam tersebut, BPBD Lebak melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung dengan melakukan penelitian di lokasi pergerakan tanah. Kemungkinan hasil penelitian dari PVMBG Bandung sekitar dua pekan ke depan.

"Keputusan hasil penelitian dari PVMBG itu yang direkomendasikan harus direlokasi ke tempat yang lebih aman, namun sebaliknya jika diperbolehkan ditempati, masyarakat tidak direlokasi," katanya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler