jpnn.com, DEPOK - Puluhan ternak di Surau Qutubul Amin, Kelurahan Duren Seribu, Bojongsari, Kota Depok, mati secara mendadak. Secara estafet sejak 7 Mei hingga kemarin, tercatat sudah 39 ayam dan kalkun mati secara misterius.
Perawat Ternak Surau Qutubul Amin Ujang tidak mengetahui secara pasti penyebab unggas tersebut mengalami kematian, sehingga pihaknya memberikan laporan ke DKP3 Kota Depok.
BACA JUGA: Kementan Larang Unggas Malaysia Masuk ke Indonesia
“Sebanyak 54 unggas yang dipelihara di Surau Qutubul Amin,” ujar Ujang kepada Radar Depok, Rabu (15/5).
Ujang mengungkapkan, unggas yang paling banyak mengalami kematian yakni pada 9 Mei sebanyak 35 ekor. Atas kejadian tersebut, kandang unggas telah diperiksa DKP3 Kota Depok dengan pengambilan sampel. Termasuk pemberian desinfeksi untuk mencegah kembali kematian unggas.
BACA JUGA: Unggas Warga Sering Hilang, Ternyata Ini Sebabnya
BACA JUGA: Kementan Larang Pemasukan Unggas dan produknya dari Malaysia
Kepala DKP3 Kota Depok Diah Sadiah mengatakan, DKP3 mendapatkan laporan terkait banyaknya unggas yang mati, di Surau Qutubul Amin. Untuk mengetahui penyebab kematian unggas, petugas DKP3 Kota Depok telah mendatangi langsung lokasi kandang unggas yang mati.
BACA JUGA: Diduga Terserang Flu Burung, Ratusan Ayam Mati Mendadak
“Catatan kami sebanyak 39 unggas mengalami kematian yang belum diketahui,” ujar Diah.
Untuk mengetahui penyebab kematian unggas tersebut, DKP3 telah mengambil sampel berupa Swab Kloaka dan Trachea. Nantinya, sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
BACA JUGA: Ternyata Puluhan Ayam Mati Bukan karena Flu Burung
Diah memperkirakan hasil laporan dari sampel yang dikirim akan diketahui sekitar 12 hari. Untuk mencegah kematian kembali, DKP3 telah melakukan desinfeksi kandang unggas dan lingkungan disekitar kandang. DKP3 Kota Depok menyarankan untuk tidak mengeluarkan dan memasukan ternak unggas dari lokasi atau yang terisasi dikandang.
“Kami menyarankan ternak unggas yang tersisa dikandang tetap didalam sambil menunggu hasil pengujian,” tutup Diah. (dic/jpg)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti