TULUNGAGUNG - Wabah chikungunya mengganas di wilayah Tulungagung. Saat ini puluhan warga Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, diduga terserang chikungunya. Indikasinya, warga mengalami demam hingga lumpuh secara mendadak. Hingga kemarin, belum ada tindakan dari petugas kesehatan untuk melakukan pencegahan seperti pengasapan atau fogging.
Slamet, warga setempat, mengungkapkan bahwa selain dirinya dan keluarganya, puluhan warga mengalami gejala penyakit chikungunya. Misalnya, panas tinggi serta wajah dan bagian tubuh memerah, bahkan lumpuh mendadak. ''Kondisi Pak Sajid, tetangga saya, lebih parah. Bagian pinggulnya merah seperti melepuh,'' ujarnya kemarin.
Dia menjelaskan, wabah chikungunya tidak menyerang warga secara bersamaan, melainkan bertahap. Dia lumpuh sementara sejak dua minggu lalu. Pada siang sebelum sakit, dia tidak merasakan sakit. Namun, pada malam dia merasakan panas di bagian kepala. ''Setelah saya terserang, tetangga mengalami hal yang sama. Badan panas dan kaki terasa linu hingga sulit digerakkan,'' jelasnya.
Tidak ingin kondisinya semakin parah, dia lantas pergi ke puskesmas terdekat. Oleh petugas kesehatan, dia lantas disarankan untuk beristirahat setelah diberi obat. Namun, sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh. Dia pun mendatangi dokter di desanya.
''Dokter memberi resep dan obatnya beli sendiri. Selang beberapa hari kemudian, petugas puskesmas datang ke sini mengambil darah untuk uji lab,'' katanya. ''Petugas lalu berkata (penyakit) itu bukan chikungunya. Namun, petugas tidak mau memberi tahu penyakit apa. Saya disarankan diam dan tidak memberi tahu warga lain jika kena chikungunya,'' lanjutnya.
Kasiati, warga lainnya, mengaku sakit sejak 18 hari lalu. Dua anaknya mengalami hal yang sama. Seperti Slamet, dia dan dua anaknya merasakan linu di bagian kaki. ''Bisa dicek, banyak kok warga yang mengalami lumpuh sementara."
Sementara itu, Jumangin, warga lain, menuturkan bahwa gejala yang dirasakannya seperti warga lain. Tetapi, belum ada tindakan dari petugas. Hanya beberapa warga yang darahnya diambil untuk dicek. Tetapi, sampai sekarang petugas belum memberikan informasi. ''Ditanya kena penyakit apa, tidak ada jawaban,'' katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung Gatot DP Poerwanto yang diwakili Kabid P2PL Triswati Sasmita membantah bahwa warga terserang wabah chikungunya. Berdasar pengambilan sampel darah warga tersebut, hasilnya adalah negatif chikungunya. ''Negatif semua. Kami ambil sampel dari warga yang dua minggu sembuh dan sebulan sembuh,'' ucapnya kemarin.
Lalu, apa penyakit yang menyerang puluhan warga itu? Dia menyebut suspect chikungunya. Warga mengalami kelumÂpuhan sementara. Setelah istirahat, kondisi warga akan kembali. ''Bukan chikungunya, hanya suspect dan tidak perlu fogging.'' (nva/ris/dwi/mas/jpnn)
BACA JUGA: Pasar Dilalap Api, Lima Stan Ludes
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mangkal di Alun-Alun Malang, PKL Didenda Rp 10 Juta
Redaktur : Tim Redaksi