Petugas Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengungkapkan, meningkatnya ketinggian debit air Sungai Ciliwung ini terjadi secara bertahap. Karena berdasarkan pengamatan sekitar pukul 14:00 ketinggian hanya 40 sentimeter. Namun pada pukul 15:00 ketinggiannya menjadi 60 sentimeter.
“Hal ini diakibatkan karena di wilayah Puncak masih diguyur hujan, sedangkan di kawasan Bendung Katulampa hanya gerimis,” kata Andi, kemarin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, cuaca di wilayah Bogor dan sekitarnya sendiri sejak pagi mendung. Sehingga tidak menutup kemungkinan, hujan yang semula hanya di kawasan Puncak dan Bendung Katulampa akan merata.
“Jadi besar kemungkinan debit air Sungai Ciliwung akan terus mengalami kenaikan. Dan bagi warga yang tinggal di bantaran kali, khususnya Jakarta, meskipun di hulu (Depok dan Jakarta) Ciliwung tidak hujan, agar tetap waspada terhadap banjir kiriman dari Bogor,” katanya.
Kepala BMKG Dramaga, Nuryadi mengatakan, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dramaga, angin dari arah barat daya mulai menyelimuti sejumlah daerah termasuk Bogor. “Hasil pencatatan pada 18 hingga 20 November lalu, curah hujan di Bogor berkisar 123,1 milimeter,” terangnya.
Menurut dia, curah hujan maksimum harian tertinggi pada 18 November menunjukkan, curah hujan harian tersebut sudah mencapai 126 persen dari nilai maksimum yang pernah terjadi. “Pada 2012 sangat ekstrem, dan berpotensi angin puting beliung yang diakibatkan terlihatnya awan columbus,” tuturnya.(sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dishub DKI Gagas Bisnis Penyewaan Sepeda
Redaktur : Tim Redaksi