CIBINONG-Mustopa Aji lagi-lagi menjadi pahlawan kemenangan Persikabo Bogor. Golnya di menit ke-87 mengantarkan Laskar Pajajaran ke puncak klasmen, saat berhadapan dengan PSIS Semarang dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia, Rabu (13/2).
Hasil ini juga mengantarkan Aji duduk sebagai pencetak gol terbanyak liga dengan empat gol. Hal sebaliknya justru dialami Julio Lopez. Hingga pekan keempat, bomber asal Chile ini belum juga menunjukkan tajinya. Salah satunya saat gagal mengeksekusi pinalti di menit ke-22.
Kedua tim tak mampu menunjukkan karakter permainan terbaiknya. Sebab, hujan deras mengguyur Bogor sejak pukul 14:00. Hal ini membuat lapangan tergenang air, sehingga pemain lebih banyak melakukan umpan-umpan panjang.
Sejak awal babak pertama, Persikabo yang memainkan Cucu Hidayat dan J-Lo langsung mendobrak pertahanan PSIS. Meski keduanya belum fit, namun mereka tetap menunjukkan sikap profesional di lapangan.
Di menit ke-21, Persikabo mendapatkan hadiah penalti setelah Aji dilanggar pemain PSIS. Namun, J-Lo gagal memanfaatkan peluang. Tendangannya ke sudut kanan gawang berhasil dipatahkan penjaga gawang Catur Adi Nugroho.
Selang beberapa menit kemudian, tim tamu nyaris membuka angka. Tendangan keras yang dilepaskan Fauzan Fajri membentur mistar gawang Agus Rohman. Penampilan J-Lo yang dinilai belum baik, membuat Coach, Deny Syamsudin menggantinya dengan Ikbal Ades pada menit ke-32. Terlebih, mantan pemain Persijap Jepara ini masih berkutat dengan cedera hamstring kanannya.
Namun, pergantian tersebut membuat Persikabo justru membuka skor terlebih dahulu lewat kaki Muhammad Agus Salim di menit ke-38. Ia memanfaatkan kemelut di depan mulut gawang PSIS. Meski tendangannya sempat dihadang Iksan Sania, namun hal itu tak berarti.
Di babak kedua, hujan perlahan mulai reda, namun lapangan masih digenangi air. Hal ini membuat pelatih kedua tim menginstruksikan para pemainnya melakukan banyak umpan panjang.
Unggul satu gol membuat Persikabo makin bernafsu menyerang. Apalagi, pertandingan disaksikan langsung Bupati Bogor, Rachmat Yasin (RY) yang duduk di tribun VIP. Hasilnya tak sia-sia, tiga menit jelang laga bubar, Aji membuat skor berubah setelah menerima umpan matang dari Andi Sopian.
Kemenangan ini membuat RY berjanji akan mengucurkan bonus bagi Alejandro Tobar cs. Sebab, perjuangan yang ditunjukkan mereka di lapangan membuat persikabo bertengger di puncak klasmen dengan poin delapan. Unggul satu angka atas Persitara Jakarta Utara di posisi kedua.
“Pertandingan yang bagus dan menarik. Saya salut dengan perjuangan pemain di lapangan,” kata RY saat ditemui seusai pertandingan, kemarin.
Ia juga puas dengan penampilan yang ditunjukkan seluruh pemain. Sebab, PSIS merupakan lawan berat dan sulit ditundukkan. Tim lawan juga punya materi pemain berpengalaman seperti Nurul Huda maupun Imral Usman serta pemain asing berkualitas. “Saya bersyukur Persikabo menang. Anak-anak mampu menjaga ritme permainan dengan baik hingga akhir pertandingan,” tandasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PSIS Semarang, Ferdinand mengakui kekalahan timnya. Selain tuan rumah bermain baik, faktor buruknya lapangan juga menjadi penyebab permainan Mahesa Jenar sulit berkembang. “Kami datang ke Bogor punya targer menang. Tapi dengan kondisi lapangan tergenang air, ciri khas permainan PSIS tidak terlihat. Anak-anak banyak mengandalkan permainan umpan panjang,” jelasnya. (rur)
Hasil ini juga mengantarkan Aji duduk sebagai pencetak gol terbanyak liga dengan empat gol. Hal sebaliknya justru dialami Julio Lopez. Hingga pekan keempat, bomber asal Chile ini belum juga menunjukkan tajinya. Salah satunya saat gagal mengeksekusi pinalti di menit ke-22.
Kedua tim tak mampu menunjukkan karakter permainan terbaiknya. Sebab, hujan deras mengguyur Bogor sejak pukul 14:00. Hal ini membuat lapangan tergenang air, sehingga pemain lebih banyak melakukan umpan-umpan panjang.
Sejak awal babak pertama, Persikabo yang memainkan Cucu Hidayat dan J-Lo langsung mendobrak pertahanan PSIS. Meski keduanya belum fit, namun mereka tetap menunjukkan sikap profesional di lapangan.
Di menit ke-21, Persikabo mendapatkan hadiah penalti setelah Aji dilanggar pemain PSIS. Namun, J-Lo gagal memanfaatkan peluang. Tendangannya ke sudut kanan gawang berhasil dipatahkan penjaga gawang Catur Adi Nugroho.
Selang beberapa menit kemudian, tim tamu nyaris membuka angka. Tendangan keras yang dilepaskan Fauzan Fajri membentur mistar gawang Agus Rohman. Penampilan J-Lo yang dinilai belum baik, membuat Coach, Deny Syamsudin menggantinya dengan Ikbal Ades pada menit ke-32. Terlebih, mantan pemain Persijap Jepara ini masih berkutat dengan cedera hamstring kanannya.
Namun, pergantian tersebut membuat Persikabo justru membuka skor terlebih dahulu lewat kaki Muhammad Agus Salim di menit ke-38. Ia memanfaatkan kemelut di depan mulut gawang PSIS. Meski tendangannya sempat dihadang Iksan Sania, namun hal itu tak berarti.
Di babak kedua, hujan perlahan mulai reda, namun lapangan masih digenangi air. Hal ini membuat pelatih kedua tim menginstruksikan para pemainnya melakukan banyak umpan panjang.
Unggul satu gol membuat Persikabo makin bernafsu menyerang. Apalagi, pertandingan disaksikan langsung Bupati Bogor, Rachmat Yasin (RY) yang duduk di tribun VIP. Hasilnya tak sia-sia, tiga menit jelang laga bubar, Aji membuat skor berubah setelah menerima umpan matang dari Andi Sopian.
Kemenangan ini membuat RY berjanji akan mengucurkan bonus bagi Alejandro Tobar cs. Sebab, perjuangan yang ditunjukkan mereka di lapangan membuat persikabo bertengger di puncak klasmen dengan poin delapan. Unggul satu angka atas Persitara Jakarta Utara di posisi kedua.
“Pertandingan yang bagus dan menarik. Saya salut dengan perjuangan pemain di lapangan,” kata RY saat ditemui seusai pertandingan, kemarin.
Ia juga puas dengan penampilan yang ditunjukkan seluruh pemain. Sebab, PSIS merupakan lawan berat dan sulit ditundukkan. Tim lawan juga punya materi pemain berpengalaman seperti Nurul Huda maupun Imral Usman serta pemain asing berkualitas. “Saya bersyukur Persikabo menang. Anak-anak mampu menjaga ritme permainan dengan baik hingga akhir pertandingan,” tandasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PSIS Semarang, Ferdinand mengakui kekalahan timnya. Selain tuan rumah bermain baik, faktor buruknya lapangan juga menjadi penyebab permainan Mahesa Jenar sulit berkembang. “Kami datang ke Bogor punya targer menang. Tapi dengan kondisi lapangan tergenang air, ciri khas permainan PSIS tidak terlihat. Anak-anak banyak mengandalkan permainan umpan panjang,” jelasnya. (rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Sampai Sebulan Gaji
Redaktur : Tim Redaksi