Punya 350 Km Jalan Tol, Astra Genjot Bisnis Nonotomotif

Senin, 25 September 2017 – 16:47 WIB
Pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - PT Astra International Tbk (ASII) mulai menggeber unit-unit bisnis di luar sektor otomotif.

Hal itu tak lepas dari perkembangan pasar yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA: Transaksi Full Non Tunai di Jalan Tol Segera Diberlakukan

Selama seperempat abad terakhir, sektor nonotomotif hanya berkontribusi sekitar 20 persen terhadap keseluruhan bisnis.

Namun, kini kontribusinya meningkat menjadi sekitar 45 persen.

BACA JUGA: Pengguna Uang Elektronik di Tol Hanya 1,5 Juta

Chief of Corporate Communications Sosial Responsibility & Security PT Astra International Pongki Pamungkas menyampaikan, peluang pasar yang semakin beragam membuat Astra berupaya meningkatkan kontribusi unit bisnis selain otomotif.

”Kami bergerak mengikuti,” ujar Pongki di sela-sela peresmian Kampung Berseri Astra di Binjai, Sumatera Utara, Minggu (24/9).

BACA JUGA: Jasa Marga Terbitkan Sekuritisasi Pendapatan Tol

Bisnis nonotomotif yang sedang digarap Astra secara serius adalah jalan tol, properti, dan pembangkit listrik. Astra sekarang memiliki enam jalan tol.

”Dari sekitar 1.000 km jalan tol di Indonesia, sekitar sepertiga atau 350 km dimiliki Astra,” ujarnya.

Sejumlah ruas tol yang dimiliki ASII adalah tol Tangerang–Merak, Jombang–Mojokerto, Kunciran–Serpong, Semarang–Solo, Serpong–Balaraja, dan Cikopo–Palimanan.

Astra Infra menargetkan dapat memiliki ruas tol sepanjang 500 kilometer pada 2020.

Astra mengalokasikan dana Rp 8 triliun untuk terus mengakuisisi konsesi jalan tol. Saat ini, Astra baru memiliki konsesi jalan tol sepanjang 353 km.

Astra juga berfokus melebarkan sayap di bisnis properti.

Sejumlah proyek properti yang telah digarap adalah tiga tower apartemen mewah Anandamaya Residences dan gedung perkantoran Menara Astra di lahan seluas 2,4 hektare di kawasan Sudirman, Jakarta.

Dua proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2018.

Astra berencana mengembangkan kawasan terpadu di lokasi tersebut dengan perkiraan kebutuhan modal pembangunan mencapai Rp 23 triliun selama kurun 15–20 tahun.

Bisnis energi juga tak luput dari lirikan Astra untuk mendulang kontribusi.

Astra kini bergabung dalam konsorsium Sumitomo Corp dan Kansai Electric untuk membangun pembangkit listrik Jawa IV di Jepara.

Nilai investasinya mencapai USD 4,2 miliar. Kapasitas pembangkitannya sekitar 2.000 mw.

”Itu adalah komitmen Astra untuk mendukung proyek kelistrikan 35 ribu mw,” jelas Pongki. (agf/c21/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMW Bangun Pusat Mobil Listrik di BSD


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler