JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mempunyai alasan tersendiri saat memutuskan mantan Dirut Bank BTN Iqbal Latanro menjadi dirut PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen).
Iqbal menggantikan Agus Haryanto karena masa kerjanya sudah berakhir pada 15 Januari 2013. Penetapan Iqbal menjadi Dirut Taspen ini telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (1/5) lalu.
"Dia (Iqbal-red) mempunyai misi sangat besar, agar para pensiunan itu mendapat pelayanan yang lebih baik, termasuk kalau mereka mencari kredit," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (3/5).
Selama ini, kata Dahlan, pensiunan banyak yang terlibat kredit dengan bunga besar mencapai 50-60 persen. Maka dari itu, kementerian BUMN menunjuk Iqbal, agar Taspen bisa menyalurkan kredit atau pinjaman dengan bunga rendah kepada para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Menurut saya berlebihan kalau PNS yang terlibat kredit sampai kena bunga 50 bahkan ada sampai 60 persen. Tapi, kalau bunganya rendah yang meminjam akan merasa save (aman-red)," terangnya.
Untuk itu, Taspen mempunyai misi besar, yakni bagaimana bisa memperbaiki perlakuan pada PNS yang selama ini terlibat kredit dengan bunga sangat tinggi. "Karena pensiunan sering kepepet, sehingga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemberi kredit," imbuh mantan dirut PLN ini.
Terlebih dengan terbentuknya bank baru hasil join venture antara Bank Mandiri, PT Pos Indonesia, dan Taspen beberapa hari lalu, Iqbal diharapkan mampu membuat strategi yang dapat menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah, termasuk diantaranya pensiunan PNS. (chi/jpnn)
Iqbal menggantikan Agus Haryanto karena masa kerjanya sudah berakhir pada 15 Januari 2013. Penetapan Iqbal menjadi Dirut Taspen ini telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (1/5) lalu.
"Dia (Iqbal-red) mempunyai misi sangat besar, agar para pensiunan itu mendapat pelayanan yang lebih baik, termasuk kalau mereka mencari kredit," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (3/5).
Selama ini, kata Dahlan, pensiunan banyak yang terlibat kredit dengan bunga besar mencapai 50-60 persen. Maka dari itu, kementerian BUMN menunjuk Iqbal, agar Taspen bisa menyalurkan kredit atau pinjaman dengan bunga rendah kepada para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Menurut saya berlebihan kalau PNS yang terlibat kredit sampai kena bunga 50 bahkan ada sampai 60 persen. Tapi, kalau bunganya rendah yang meminjam akan merasa save (aman-red)," terangnya.
Untuk itu, Taspen mempunyai misi besar, yakni bagaimana bisa memperbaiki perlakuan pada PNS yang selama ini terlibat kredit dengan bunga sangat tinggi. "Karena pensiunan sering kepepet, sehingga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemberi kredit," imbuh mantan dirut PLN ini.
Terlebih dengan terbentuknya bank baru hasil join venture antara Bank Mandiri, PT Pos Indonesia, dan Taspen beberapa hari lalu, Iqbal diharapkan mampu membuat strategi yang dapat menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah, termasuk diantaranya pensiunan PNS. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Dirut BTN Pimpin Taspen
Redaktur : Tim Redaksi