jpnn.com, SURABAYA - PT Insera Sena yang merupakan produsen sepeda merek Polygon dikabarkan berencana mengambil alih saham sekaligus kewajiban utang yang dimiliki PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle (WIM), produsen sepeda Wimcycle.
Kabar itu muncul seiring penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) PT WIM.
BACA JUGA: Polygon Prioritaskan Pasar Asia Pasifik
Merujuk laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Surabaya, permohonan PKPU itu diajukan pada 23 November 2018 dengan nomor perkara 47/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Sby.
Dalam PKPU tersebut, pengurus dan kurator ditunjuk dan diangkat bila nanti PT WIM dinyatakan pailit.
Tiga pengurus tersebut adalah William Eduard Daniel, Rifwaldi Rivai M. Noer, dan Maria Margaretha Jusuf.
Hartoyo, perwakilan PT WIM, menyatakan hingga kini belum bisa membeberkan pengambilalihan tersebut secara lebih terperinci.
’’Kami belum mendapat jadwal yang update,’’ katanya, Selasa (7/5).
Dia berjanji menyampaikan informasi tersebut pada minggu depan.
’’Tunggu 3–4 hari lagi. Nanti kami sampaikan perkembangannya,’’ lanjutnya.
Dalam putusan pengadilan, WIM memiliki utang Rp 504,03 miliar. Utang itu tersebar di beberapa lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga pembiayaan.
Dengan mengajukan PKPU, PT WIM secara sukarela melakukan restrukturisasi utang melalui Pengadilan Niaga Surabaya.
Sementara itu, Direktur PT Insera Sena Rony Liyanto belum memberikan jawaban hingga tagi malam.
Setali tiga uang, pengurus PKPU Rifwaldi Rivai M. Noer belum memberikan respons hingga berita ini selesai ditulis.
Pabrik pembuatan sepeda PT WIM berlokasi di Desa Bambe, Driyorejo Industrial Estate, serta didirikan pada 1976.
Dulu, pada 1972, PT WIM bernama CV Indonesia Makmur yang mengerjakan pembuatan komponen sepeda.
Selain mendominasi pasar lokal, produksi Wimcycle diekspor ke lebih dari 20 negara. (res/car/c14/oki)
Redaktur : Tim Redaksi