jpnn.com, BANGKA BELITUNG - PT Pupuk Indonesia mendukung upaya pengembalian fungsi ekologis lahan bekas tambang dalam program Parade Penghijauan di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, Minggu (14/8).
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal menuturkan pihaknya sangat mendukung program reklamasi lahan tambang, khususnya tambang biji timah, yang selanjutnya dimanfaatkan untuk penghijauan maupun budidaya tanaman pertanian.
BACA JUGA: Fokus Kembangkan Mitra Binaan UKM, Pupuk Indonesia Raih SME Enablers Award 2022
“Program ini memiliki manfaat tidak hanya menjadikan lahan bekas tambang kembali lestari, tapi juga produktif untuk pertanian sehingga mampu mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Gusrizal.
Adapun pupuk yang akan diaplikasikan di lahan bekas tambang antara lain Kapur Pertanian Kebomas, Petroganik Premium, Phonska Plus dan Urea Petro.
BACA JUGA: Meriahkan TIFF 2022, Pupuk Kaltim Dukung Tomohon Jadi Sentra Industri Florikultura
Program ini rencananya akan digelar pada enam kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, termasuk di Muntok yang rencananya akan ditanami sekitar 600 pohon.
Dukungan terhadap pengembalian fungsi ekologis lahan bekas tambang juga diwujudkan Pupuk Indonesia melalui kegiatan tanam perdana demonstration plot (demplot) tanaman cabai pada lahan bekas tambang di Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka. Kegiatan ini dikemas dalam program 'PT Pupuk Indonesia Menyapa Petani'.
BACA JUGA: Gelar Pelatihan Barista, Sahabat SandiUno Bantu Milenial Ciptakan Lapangan Kerja
Selain demplot, kegiatan yang digelar untuk mendukung program “Hijau Biru Babelku” juga diisi dengan kegiatan sosialisasi, sharing dan diskusi yang menjadi media edukasi bagi petani.
Pupuk Indonesia juga berkomitmen menyiapkan ketersediaan pupuk nonsubsidi yang berkualitas dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian untuk petani.
“Kami juga menyediakan layanan uji tanah agar setiap petani dapat mengetahui status hara dan rekomendasi pemupukan yang tepat pada lahannya, sehingga pemupukan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Layanan ini gratis atau tidak dipungut biaya,” ujar Gusrizal di hadapan 50 petani yang menjadi peserta.
Gusrizal berharap kegiatan ini mampu menjadi penggerak bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang menjadi pusat tambang, sehingga lahannya dapat kembali dimanfaatkan untuk pertanian sebagai strategi ekstensifikasi.
“Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Sudah menjadi tanggung jawab bersama, khususnya Pupuk Indonesia dengan anak perusahan untuk menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian,” seru Gusrizal.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada