jpnn.com, LOMBOK TIMUR - PT Pupuk Indonesia tengah mengembangkan budidaya bawang putih di Sembalun Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, perseroan bersama anak usahanya PT Pupuk kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama-sama mengembangkan kembali bawang Putih Sembalun.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Kembangkan Pertanian di Merauke
“Kami telah menyalurkan bantuan pupuk dan bibit bawang putih kepada petani bawang," kata Wijaya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan pendampingan dan pengawalan teknologi kepada petani dalam melakukan budidaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian bawang putih.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Kembangkan Pertanian di Merauke
“Sampai dengan awal Mei 2017, bibit bawang putih telah ditanam di lahan petani Desa Sembalun Bumbung, saat ini umur tanaman sekitar satu setengah bulan dan sedang dalam masa pertumbuhan," jelas Wijaya.
Wijaya menambahkan, program ini sejalan dengan penugasan dari pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut terlibat dalam upaya mengembalikan kejayaan bawang putih Sembalun.
BACA JUGA: Ini Strategi Pupuk Indonesia Amankan Penyaluran Pupuk
Pada Januari lalu, Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim menyerahkan bantuan sarana produksi yang diberikan kepada Kelompok Tani berupa pupuk NPK 16-16-16, pupuk hayati Ecofert, Biodekomposer Biodex dan bibit bawang putih sebanyak 1,8 ton dengan total senilai Rp 150 juta.
“Selain bantuan pupuk dan bibit bawang putih, kami juga akan melakukan uji coba tanam dalam melaksanakan penelitian atau demplot (demonstration plot) bawang putih, demplot seluas 2 hektar ini berada di Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang, masing-masing 1 hektar dalam rangka meningkatkan hasil dan kualitas pertanian," papar Wijaya.
Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim akan menyiapkan pupuk, bibit dan pendampingan bersama instansi terkait sehingga pengembangan pertanian bawang putih di Desa Sembalun bisa terlaksana dengan baik.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Petani yang Tidak Terdaftar RDKK
Redaktur & Reporter : Yessy