jpnn.com - JAKARTA - Pusat Kajian Trisakti (Pusaka Trisakti) bersama Lembang 9 Institut menggelar Sarasehan Kebangsaan Series untuk mengelaborasi permasalahan aktual, serta memberikan masukan dan gagasan baru dalam rangka mengawal agenda dan visi-misi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Kegiatan yang digelar akhir Agustus hingga Oktober 2014 ini akan mengundang pakar, praktisi, hingga pejabat-pejabat daerah yang dianggap memiliki gagasan dan pengalaman dalam mewujudkan pembangunan yang bersemangatkan agenda Trisakti di berbagai bidang.
BACA JUGA: Inilah Instansi yang Siap Terima Pendaftaran
Ketua Dewan Pakar Pusaka Trisakti, Andrinof Chaniago mengatakan kebijakan yang berkualitas diawali dengan masukan-masukan yang berkualitas. Masukan yang berkualitas datang dari orang-orang yang berkompeten dan berintegritas.
"Apa yang dilakukan oleh Lembang 9 dan Pusaka Trisakti tentu akan memperkaya bahan pembuatan kebijakan pemerintahan yang akan datang," kata Adrinof di Jakarta, Minggu (24/8).
BACA JUGA: Daftar CPNS, Akses Portal Panselnas di Malam Hari
Dia mengatakan, kalau pengawalan keselamatan Jokowi-JK itu tugas Pasukan Pengamanan Presiden. Tapi pengawalan visi-misi Jokowi-JK untuk mewujudkan pembangunan bersemangatkan Trisakti adalah menjadi tanggung jawab bersama.
"Sebagaimana Paspamres juga memberikan masukkan dan saran walaupun pahit demi keselamatan jiwa Presiden-Wapres, maka Pusaka Trisakti dan Lembang 9 dengan niat dan ketulusan yang sama dalam mewujudkan visi-misi Jokowi-JK lima tahun ke depan," tandasnya.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS Online Mulai Hari Ini
Pusaka Trisakti menempatkan H.M Jusuf Kalla menjadi penasehat bersama Alwi Hamu dan Mayjen (Purn) TB. Hasanudin.
Di jajaran dewan pakar ada Andrinof Chaniago bersama anggota Eva Sundari, Arif Wibowo, Fiam Mustamim. Untuk jajaran pelaksana harian ada Rian Andi Sumarno selaku Ketua Pusat Kajian Trisakti dan Fahmi Habsyi selaku Direktur Eksekutif serta Juliaman Napitu Saragih Wakil.
Direktur Eksekutif, juga beranggotakan personil–personil yang berada selama pilpres lalu dipresepsikan publik sebagai “orangnya” Jokowi ataupun “orangnya” JK. Rian menepis perbedaan pendapat Jokowi-JK terkait perampingan postur kabinet pun. Rian menjelaskan, persepsi di publik yang berkembang adanya isu perbedaan pendapat Jokowi dan JK tidak berdasar. "Kami di bawah yang dianggap representasi kelompok Jokowi maupun JK tidak ada pandangan itu," katanya.
Pihaknya berkomitmen bersama untuk bersinergi dan berkomunikasi serta berjuang mengawal terwujudnya visi-misi kedua pemimpin bangsa ini ke depan. "Soliditas bersama kita wujudkan replikanya di Pusaka Trisakti," kata salah satu pengurus Lembang 9 Institut ini.
Dia megatakan tidak ada yang meragukan integritas dan komitmen “die hard”nya Andrinof, Eva, TB Hasanudin, Arif, Fahmi Habsyi, terhadap ideologi Trisakti Bung Karno, Megawati dan Jokowi.
"Apa ada yang meragukan integritas dan “die hard”nya kanda Alwi Hamu dan kawan-kawan Lembang 9 terhadap JK dan visi-misi Jokowi-JK?" pungkas penggerak Relawan Indonesia Hebat pada pilpres lalu itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader NasDem Tak Boleh ABS
Redaktur : Tim Redaksi