Pusat Distribusi untuk Jaga Inflasi

Senin, 25 November 2019 – 19:17 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Pemprov Jabar)

jpnn.com, BANDUNG - Bekerja sama dengan Bank Indonesia, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat membuat Pilot Project Pusat Distribusi Provinsi (P3DP) Jawa Barat. P3DP digagas untuk menjaga inflasi dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya terus berupaya menjaga inflasi daerah agar stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat terjaga.

BACA JUGA: Duta Pelajar Putri NU 2019 Harus Bisa Jadi Teladan Anak Muda Jabar

“Kami tambahkan pusat distribusi bekerja sama dengan Bank Indonesia, supaya kita bisa menjaga inflasi. Karena kalau sudah inflasi, yang mahal harga dapur,” kata Emil –sapaan Ridwan Kamil—dalam acara Indag Berkibar: Pasar Rakyat Juara Jawa Barat 2019, Pilot Project Pusat Distribusi Jawa Barat, dan Jabar Otofest 2019 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (23/11/19).

“Kita ingin jaga pusat distribusi ini. Salah satunya dengan mekanisme-mekanisme yang memastikan harga selalu terjangkau. Kami monitor setiap hari, termasuk konsep resi gudang, konsep distribusi digital, dan lain-lain,” imbuhnya.

BACA JUGA: Angklung’s Day 2019 Resmi Dibuka di Gedung Sate

Dengan P3DP, Emil berharap pertumbuhan, dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan serta tata ruang yang bekelanjutan dapat terwujud dengan cepat. Maka itu, peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah perlu ditingkatkan.

Emil juga mengatakan, pihaknya ingin mengubah persepsi masyarakat bahwa pasar rakyat bukan hanya pusat keramaian atau tempat jual-beli. Guna mewujudkan itu, Pemda Provinsi Jabar bersama Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuat konsep Pasar Juara Jawa Barat yang kreatif.

BACA JUGA: Wagub Jabar Minta HIPMI Bantu Pemerintah untuk Mencetak Pengusaha Baru

“Di pusat keramaian ini kita melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kebudayaan, kesenian, ada edukasi, literasi, sehingga suatu hari orang datang ke pasar tradisional itu orang tidak buru-buru justru bisa berlama-lama, karena fasilitas-fasilitasnya tidak hanya urusan jual-beli,” katanya.

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) bakal melakukan revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat. Tahun ini, Pemda Provinsi Jabar merevitalisasi tujuh pasar tradisional.

Sementara itu, Duta Pasar Rakyat Jabar Atalia Ridwan Kamil mengatakan bahwa bukan hal mudah untuk menggeliatkan kembali pasar rakyat di Jabar dan meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar.

“Tugas saya adalah mengembalikan masyarakat untuk mau datang kembali. Caranya dengan pemerintah melakukan revitalisasi dan sosialisasi,” kata Atalia.

Setelah revitalisasi, ada banyak hal yang bisa masyarakat lakukan di pasar tradisional. Salah satunya adalah proses tawar-menawar, termasuk interaksi antara pembeli dan pedagang.

“Oleh karenanya penting sekali untuk dilakukan inovasi dan kreativitas, supaya para pembeli mau datang,” ucap Atalia.

“Jadi, contoh terkait dengan pasar-pasar yang ada saat ini, seperti pasar yang becek, tidak nyaman, bau, banyak sampah, dan sebagainya. Itu perlahan-lahan akan kita revitalisasi, kita berikan pembekalan, pengertian, dan kekuatan paguyuban pasar itu menjadi penting,” katanya.

Berikut ini pemenang Festival Pasar Rakyat Juara Jawa Barat 2019:

Kategori Pasar Besar

Juara I:  Pasar Pagi Kota Cirebon

Juara II:  Pasar Cipanas Kabupaten Cianjur

Juara III:  Pasar Kebon Kembang Kota Bogor

Kategori Pasar Kecil

Juara I: Pasar Cihapit Kota Bandung

Juara II: Pasar Tugu Kota Depok

Juara III: Pasar Galuh Kawali Kabuoaten Ciamis

Komitmen Pemda Kabupaten/Kota Jabar dalam Pengembangan Pasar Tradisional

Juara I: Pemerintah Kota Bogor

Juara II: Pemerintah Kota Depok

Juara III: Pemerintah Kota Bandung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler