JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) akan tetap menjadi pusat riset bagi pengembangan teknologi pertanian untuk membangun basis ketahanan pangan dalam negeriHal ini diungkapkan Menteri Koordinator bidang perekonomian, Hatta Radjasa.
""Sudahlah riset pangan jangan ke mana-mana lagi
BACA JUGA: Optimis Produksi Pangan Melejit
Kita fokus ke Institut Pertanian Bogor (IPB),"" kata Hatta saat menjadi pembicara dalam seminar nasional, Sustainable Business Competitivenes; The Next Chalenge, yang diadakan oleh Program Pasca Sarjana Manamen dan Bisnis dan Institut Pertanian Bogor (MB-IPB), Sabtu (24/4) di Grand Hyaat, Jakarta.Pada acara yang juga merupakan acara pelepasan alumni program Magister Managemen Agrobisnis (MMA) dan Program Doktor Managemen Bisnis tersebut, Hatta juga berpesan supaya IPB dapat meningkatkan inovasinya dalam pembangunan ketahanana pangan Indonesia.
""Saya menuliskan suatu pesan harapan "IPB teruslah menjadi yang terdepan dan terkemuka dalam meningkatkan inovasi dan ketahananan pangan Indonesia dan saya bangga dengan apa yang telah diperankan oleh IPB dan seluruh alumni bagi bangsa dan negara"," pesan Hatta.
Tahun 2010 ini, MB-IPB melepas 145 orang alumninya
BACA JUGA: Dijanjikan, Bebas Byar Pet Mulai 30 Juni
Selain acara pelepasan alumni, digelar seminar nasional dengan tema pengembangan konsep daya saing seiring dengan tuntutan masyarakat dunia yang semakin tinggi.Dalam kesempatan tersebut, dikatakan Hatta, banyak keunggulan kompetitif produktifitas
""Sedangkan produktifitas adalah aspek kunci dari keunggulan kompetisi
BACA JUGA: Kawal Ekonomi, Presiden Suapkan Dua Komite
Karena merupakan kunci efesiensiTentunya memproduksi dengan sumber yang lebih kecil akan lebih baikUntuk itulah diperlukan berbagai riset dari kalangan akademisi,"" kata Hatta.Peran IPB katanya, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pemerintah untuk melakukan inovasiTerlebih lagi, pemerintah berkomitmen akan melakukan inovasi tekhnologi secara besar-besaran.
Diantaranya kata Hatta yaitu, pembentukan klaster daerah untuk sektor UKM dan industri kreatif, pembentukan klaster nasional untuk revitalisasi industri strategis, pelaksanaan 7 program utama riset unggulan strategik, penyediaan anggaran untuk pengembangan inovasi dan memberi insentif perpajakan untuk kegiatan riset dan pengembangan.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lifting 965 Barel Wajib Tercapai
Redaktur : Soetomo Samsu