Meski demikian, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram HL Makmur Said mengingatkan, pelayanan publik seperti puskesmas dan pemadam kebakaran harus tetap standby. ‘’Minimal yang berhubungan dengan masyarakat seperti puskesmas harus ada yang standby,’’ kata Sekda.
Tetapi, meski telah diimbau, nyatanya beberapa puskesmas tidak buka. Masyarakat yang hendak memeriksakan kesehatannya di puskesmas harus kecewa. Wawan misalnya, dia yang datang ke Puskesmas Dasan Agung langsung kecewa ketika melihat pintu gerbang puskesmas tertutup rapat. ‘’Tadinya ingin berobat, tapi ternyata Puskesmasnya tidak buka,’’ kata warga Dasan Agung ini sembari meninggalkan puskesmas.
Tidak hanya Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas Mataram yang lokasinya berdekatan dengan Kantor Wali Kota Mataram juga tidak membuka pelayanan kemarin. Pintu gerbang puskesmas ini tertutup rapat. Pun demikian dengan pintu masing-masing poli. Semua terkunci dengan rapat. Hanya terlihat satu unit motor yang terparkir di pelataran puskesmas. Tidak tampak aktivitas apapun.
Tutupnya sarana pelayanan masyarakat seperti puskesmas tentunya sangat disayangkan. Pasalnya, para petugas puskesmas ini telah mendapat kenaikan insentif, yang awalnya sebesar Rp 35 ribu menjadi Rp 50 ribu. Harusnya dengan kenaikan insentif tersebut, kinerja para petugas puskesmas ini pun ikut meningkat.
Terhadap adanya pelayanan publik yang tidak beroperasi, Sekda HL Makmur Said berjanji segera menegurnya. ‘’Akan kami pantau. Jika pelayanan publik seperti puskesmas ini tutup, akan ditegur,’’ pungkasnya. (cr-tnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Babi di Jalan Sudirman Bikin Avanza Terjungkal
Redaktur : Tim Redaksi