Puteri Indonesia 2018: Aku Sudah Memaafkan Semuanya

Selasa, 13 Maret 2018 – 08:01 WIB
Puteri Indonesia 2018. Sonia Fergina Citra. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Minggu malam (11/3), wajah Sonia Fergina Citra tampak cantik. Dia tampil segar meski seharian mengikuti rangkaian kegiatan bersama Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu. Senyum tersungging di wajah manisnya. Kepada Jawa Pos, perempuan 25 tahun itu bercerita tentang pengalaman terpilih sebagai Puteri Indonesia 2018.

 

BACA JUGA: Mengintip Keseruan Karantina Puteri Indonesia

Saat Bangka Belitung dipanggil sebagai pemenang, bagaimana rasanya?

Jujur aja aku kaget dan juga blank. Itu kelihatan banget dari ekspresiku. Penampilan 38 finalis lain itu bagus-bagus dan all-out. Aku masih nggak percaya, ini beneran terjadi nggak sih. Saking nggak percaya sekaligus bahagia, malam itu aku nggak bisa tidur lho. Hehehe...

BACA JUGA: Adlina Nadhilah Maharani Bangga Wakili Sulawesi Selatan

 

Apa perbedaan terbesar sebelum dan sesudah menjadi Puteri Indonesia?

Menurut aku sama saja. Selama karantina, aku selalu berusaha jadi diriku sendiri dan ikut setiap kegiatan dengan baik. Kalaupun ada, mungkin sekarang aku lebih yakin untuk setiap hal yang aku jalani.

 

Kualitas apa yang kamu banggakan dalam diri kamu?

Aku orangnya positive thinking, responsible, dan passionate. Aku selalu menerapkan tiga hal itu dalam pekerjaan, termasuk ketika aku menjadi Puteri Indonesia. Untuk sifat responsible dan passionate, aku berusaha menjalankan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab dan semangat.

 

Soal positive thinking, bagaimana cara kamu menghadapi komentar negatif?

Setiap hal yang kita pikirkan secara positif akan memberikan hasil positif juga. Untuk berbagai komentar negatif di media sosial, saya coba hadapi atau balas dengan sikap positif. Aku percaya, kalau kita selalu bersikap positif, para pemberi komentar negatif itu juga akan ikut merasakan hal positif.

 

Kamu pasti sudah membaca komentar-komentar nyinyir tentang kamu. Bagaimana kamu bereaksi?

Jujur aja aku awalnya sedih karena aku sudah berusaha menampilkan yang terbaik. Cuma, aku nggak memasukkan itu ke hati karena aku juga tahu yang berkomentar negatif itu belum kenal aku. Tapi, beberapa di antara mereka sudah meminta maaf via DM. Aku pun sudah memaafkan semuanya. Komentar mereka jadi motivasi aku supaya lebih berkembang.

 

Apa yang mau kamu perbaiki atau persiapkan untuk ke Miss Universe?

Pastinya aku mau belajar memperbaiki yang paling banyak dikomentari orang, yaitu public speaking. Hehe... Aku juga mau berlatih cara berekspresi. Soalnya, selain dibilang nggak bagus di public speaking, ekspresi aku sering dibilang kosong atau kurang senyum. Itu tantangan buat aku supaya lebih bisa percaya diri dan punya keterampilan berkomunikasi.

 

Selain taekwondo, kamu jago capoeira. Memang addicted sama bela diri ya?

Hahaha... Iya, aku sempat belajar capoeira. Jadi, sejak SD, aku terbiasa dengan olahraga dan bela diri karena keluarga aku rata-rata suka dengan aktivitas fisik. Makanya, aku juga suka banget olahraga. Mulai basket, voli, sampai bulu tangkis. Aku suka itu semua karena membuat badan lebih fit.

 

Bagaimana kamu bisa jadi Duta Taekwondo Bangka Belitung?

Aku menekuni taekwondo sejak kelas III SD. Walaupun belum pernah menang kejuaraan, aku jadi kenal banyak orang di komunitas taekwondo lokal. Di dojang tempat aku latihan, aku juga dianggap anak kesayangan gitu. Dari situ, banyak yang sepakat memilih aku sebagai duta taekwondo.

 

Mau nggak bikin kampanye seperti Demi-Leigh Nel-Peters (Miss Universe 2017) yang mengajak para perempuan supaya berani membela diri?

Kalau bisa, kenapa enggak? Aku bakal seneng banget kalau ada kesempatan bikin kampanye semacam itu. Apalagi kalau didukung sama pemerintah. Itu bakal bikin semakin banyak orang untuk sadar pentingnya kekuatan bagi perempuan. (glandy burnama/c7/na)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler