Putin Pecat Menhan Karena Kasus Korupsi

Rabu, 07 November 2012 – 03:03 WIB
MOSKOW - Skandal korupsi yang menyeret anggota kabinetnya membuat Presiden Rusia Vladimir Putin harus bertindak tegas. Kemarin (6/11) orang nomor satu di Rusia tersebut mencopot Menteri Pertahanan (Menhan) Anatoly Serdyukov. Lantas, dia menunjuk seorang tokoh loyalisnya sebagai pengganti.

Lewat tayangan televisi, Putin terlihat bertemu Gubernur Moskow Sergei Shoigu. Pria yang juga tercatat sebagai mantan menteri urusan situasi darurat itulah yang menjabat menhan baru. Keduanya pun membahas peran baru Shoigu dalam memimpin kementerian pertahanan (kemenhan) dan mengawal program reformasi untuk memodernisasi militer Rusia.

"Merespons situasi terakhir di Kemenhan dan demi menciptakan objektivitas dalam proses penyelidikan, saya memutuskan untuk membebastugaskan Menteri Pertahanan Serdyukov dari jabatannya," terang Putin.

Para penyelidik Rusia telah menggerebek kantor sebuah perusahaan di bawah Kemenhan bulan lalu. Polisi langsung memproses secara hukum perusahaan itu dengan tuduhan telah menjual aset kepada pihak swasta.

Kasus itu diduga mengakibatkan kerugian negara senilai hampir USD 100 juta (sekitar Rp 960 miliar). Penyelidikan tersebut juga memicu pertanyaan soal kedekatan hubungan Serdyukov dengan seorang mantan petinggi di birokrasi militer Rusia.

Serdyukov adalah mantan kolektor (juru tagih) pajak. Dia ditunjuk Putin untuk memimpin Kemenhan Rusia pada 2007 guna mengawasi reformasi di tubuh militer. Saat itu, Rusia berupaya memperkecil postur personel tempurnya. Di sisi lain, Putin juga berupaya keras untuk memberantas korupsi yang merajalela di kalangan pejabat birokrasinya.

Serdyukov merupakan salah satu di antara tiga orang di negeri Beruang Merah itu yang memiliki akses terhadap kode peluncuran nuklir. Sebelumnya, dia dipanggil Putin secara khusus. Ada dugaan bahwa pemanggilan  itu terkait dengan pencopotan dirinya.

Sementara itu, Shoigu menjabat menteri urusan situasi darurat (emergency) sejak 1994 hingga tahun ini. Tetapi, pria 57 tahun yang dikenal sebagai loyalis Putin tersebut kemudian terpilih sebagai gubernur Moskow.

Pemecatan Serdyukov adalah keputusan paling dramatis yang diambil oleh Putin sejak kembali berkuasa di Kremlin untuk periode ketiga. Kebijakan itu terjadi ketika Kremlin berencana untuk meningkatkan anggaran militer. Para ahli meramalkan langkah tersebut diambil dengan mengurangi anggaran pendidikan dan kesehatan.

"Menteri pertahanan yang baru haruslah seseorang yang sanggup melanjutkan dinamika yang berkembang di tubuh militer. Ini demi implementasi pengadaan kebutuhan dalam kementerian pertahanan dan rencana besar mempersenjatai militer yang sudah dirancang sebelumnya," papar Putin kepada Shoigu. "Andalah yang cocok mengawal program tersebut," lanjut Putin.

Sebelumnya, Putin pernah menolak usul dari kalangan dalam militer untuk mengganti Serdyukov karena program yang dilakukannya tak populer. Serdyukov adalah menantu Viktor Zubkov, mantan wakil Perdana Menteri (PM) Rusia dan teman lama Putin.

Pemecatan Serdyukov juga terjadi di saat yang sensitif. Saat ini hubungan Moskow-Washington menghangat ketika AS mengadakan pemilu presiden (pilpres). Selain itu, Putin terus mendapat tekanan di dalam negeri melalui sejumlah demonstrasi antipemerintah secara besar-besaran. Unjuk rasa itu terjadi hampir setiap pecan, terutama di Moskow. (RTR/AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjidil Haram Diperluas Lagi, 1.800 Gedung Dirobohkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler