jpnn.com - JAKARTA - CEO Viva Group, Ardiansyah Bakrie mengaku marah ketika melihat ada iklan kampanye Joko Widodo (Jokowi) tampil di laman berita Vivanews yang dipimpinnya. Putra calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie itu marah bukan karena faktor Jokowi tapi lantaran iklan tersebut tidak pada tempatnya.
Hal ini diakui pria yang dikenal dengan nama Ardi Bakrie itu saat mendampingi ayahnya menghadiri sebuah acara di komplek DPR RI, Selasa (8/4). Kabar Ardi marah itu awalnya muncul setelah beredar surat elektronik atau email yang berisi kemarahannya terhadap redaksi Vivanews.
BACA JUGA: Kamis, Pesawat Kepresidenan Tiba di Halim
Ardi mengakui bahwa alamat email yang digunakan untuk mengirim pesan itu memang miliknya. Namun mengenai isinya, Ardi merasa tidak pernah membuatnya.
"Email itu punya saya. Kalau misalnya benar ada email itu, saya rasa yang nulis email itu pintar," katanya.
BACA JUGA: Perusahaan Lain Harus Tiru BUMN Bangun RS Pekerja
Ardi mengatakan, dirinya memang langsung menggelar rapat bersama redaksi Vivanews ketika melihat iklan Jokowi itu muncul. Tapi Ardi marah bukan karena Jokowi yang juga menjadi capres, melainkan karena iklan itu tidak diletakkan pada ruang khusus advertorial.
"Iklan di depan, tentu marah dong. Itu telah melanggar indenpendensi media. Tempat independensi itu janganlah diisi iklan. Tempat yang pertama kali di lihat di situ ada iklan, kalau di kanan kiri boleh," tegas Ardi.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Polisi Bekuk 3 Pelaku Politik Uang di Sulsel dan DIY
Berikut isi pesan soal kemarahan Ardi selaku Presiden Direktur TVOne dan Viva.co.id terkait kemarahanya melihat iklan Jokowi:
Para Direksi, khususnya Pemred,
Saya yakin banget di tmpat kita telah disusupi orang yang hatinya tidak satu arah dengan perusahaan yang pernah saya sampaikan.
Kalau keyakinan saya salah mengenai penyusupan, tandanya pada bodoh saja semua yang kerja disitu kalau tidak melihat kesalahan ini.
Baru saja saya lihat, mungkin selama satu jam, di tempat paling sakral kita, yaitu di bagian foto yang selalu berganti-ganti, ada gambar Jokowi coblos no. 4.
Persis sekali seperti iklannya yang ditaruh di sebelah kanan yang memang bagian advertising. Ide siapa sih ?? Bodoh sekali!!! Pura-pura ngga ngerti, sengaja, apa emang dibayar sm partai lain untuk melakukan itu di tempat yang paling sakral itu??
Kalau mengenai iklan PDIP yang ada di sebelah kanan itu, saya bisa sedikit mengerti karena maksudnya berjualan di tmpat jualan, bukan di bagian redaksional. Walaupun saya juga tidak suka dan tolong utk diganti sekarang. Materi akan saya attachkan pada email ini dan berikutnya untuk dipasangkan berganti gantian disitu. Thx.
Apabila ada yang tidak suka akan kebijakan saya ini, silahkan ajukan surat resignation sebelum ayam berkokok besok pagi. Lebih cepat lebih bagus. Saya benci orang2 munafik atau pun orang bodoh yang tidak loyal.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepukan Pundak SBY untuk Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi