Putra NTT Terharu Melihat Presiden Jokowi Pakai Baju Adat Sabu

Jumat, 14 Agustus 2020 – 19:19 WIB
Presiden Jokowi mengenakan busana Sabu asal NTT saat sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8) pagi. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

jpnn.com, JAKARTA - Penampilan Presiden Jokowi saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, serta Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8) mendapatkan pujian.

Jokowi memilih mengenakan pakaian daerah, milik adat Suku Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT),

BACA JUGA: Jokowi Terlihat Berkarisma dan Gagah Memakai Baju Adat Sabu NTT

Ketua Komisi III DPR Herman Herry  mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat suku Sabu.

Herman, yang juga putra daerah NTT, mengaku bangga karena Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Pakai Baju Adat NTT Sampaikan Pidato Kenegaraan

"Sebagai putra asal NTT, saya merasa terharu sekaligus bangga melihat pakaian adat asal NTT yang dikenakan Bapak Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan di DPR," kata Herman, Jumat (14/8).

Politikus PDI Perjuangan itu menilai hal tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Presiden Jokowi atas keberagaman bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Jokowi Pakai Baju Adat, Maruf Mengenakan Setelan Jas

Menurutnya, sikap Presiden Jokowi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan patut diapresiasi.

"Tentu saya mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi atas kepedulian Bapak Presiden Jokowi terhadap pakaian adat daerah di tanah air. Saya kira hal itu sebagai bentuk kepedulian Bapak Presiden Jokowi atas keberagaman dan kebhinnekaan kita bangsa Indonesia," ungkap Herman.

Seperti diketahui, baju adat yang dikenakan Presiden Jokowi tampak megah dengan warna hitam yang dikombinasikan dengan corak emas khas Suku Sabu, NTT.

Pakaian ini memiliki nama sama dengan daerah asalnya yang mendiami Pulau Hai Rawu di daerah Sabu, Kabupaten Kupang, yakni bernama Sabu.

Baju adat Suku Sabu untuk laki-laki berbeda dengan perempuan.

Di mana, pada laki-laki atasannya menggunakan kemeja putih lengan panjang, sedangkan bawahannya maupun selendang yang dikenakan merupakan sarung tenun.

Selain itu pada bagian kepala terdapat ikat kepala yang disebut lehu ketu. Ikat kepala ini berupa mahkota dengan tiga tiang yang terbuat dari emas.

Adapun aksesoris lainnya berupa kalung disebut mutisalak, kalung habas, sepasang gelang emas, dan sabuk yang memiliki saku.

Sementara itu pada perempuan baju adat suku ini berupa kebaya dan juga dikombinasikan dengan sarung tenun yang membalut di sekeliling kebaya.

Pada bagian pinggang wanita suku sabu juga dilengkapi dengan sabuk berupa pending atau ikat pinggang.

Berdasarkan Informasi yang dirilis Kantor Staf Presiden, filosofi di balik baju adat Sabu NTT yang dikenakan Presiden Jokowi adalah Pulau Rote/Sabu adalah pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.

Selain itu, presiden juga ingin menunjukkan bahwa Indonesia kaya dengan seni kriya, salah satunya tenun yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nusantara.

Dengan mengenakan pakaian tradisional, Presiden juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencintai Indonesia, mencintai produk-produk Indonesia yang juga banyak diproduksi oleh masyarakat lokal/UMKM. (boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler